tag:blogger.com,1999:blog-81480003571601708142024-03-05T15:07:13.218+07:00Muslim Cyber NewsSeputar Informasi Dunia IslamAbu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.comBlogger107125tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-33936990324501364042019-03-26T22:51:00.000+07:002019-03-26T22:56:56.327+07:00Fakta Islam di Papua Yang Jarang Diketahui Masyarakat<div dir="ltr">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrM-g0sDVM2Z0T8JfpjaiGgoIFc_Jpw0Tby__kNknvrl245xF3S3HZ8fKOBwPFdPvlwJVZhDlnFWC1gYesDrMowsEEvCjRTm7b6w1L9sgEa4HZVt007u1Z3HRCw4r8Dk-879rwghmYCmpD/s1600/islam+di+papua.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="184" data-original-width="269" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrM-g0sDVM2Z0T8JfpjaiGgoIFc_Jpw0Tby__kNknvrl245xF3S3HZ8fKOBwPFdPvlwJVZhDlnFWC1gYesDrMowsEEvCjRTm7b6w1L9sgEa4HZVt007u1Z3HRCw4r8Dk-879rwghmYCmpD/s1600/islam+di+papua.jpg" /></a></div>
Muslim di Papua saat ini capai 40% dari total Jumlah penduduk</div>
<div dir="ltr">
<br />
Ada tiga kesalahan dalam memandang Papua.<br />
●Pertama, Papua identik dengan koteka,<br />
●Kedua, hanya orang-orang primitiv dan<br />
●Ketiga, Identik dengan Kristen.<br />
<br />
Padahal, itu keliru....<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Untuk poin pertama dan kedua boleh jadi benar, bahwa di kawasan-kawasan tertentu di pedalaman bumi cenderawasih ini, hingga hari ini masih diketemukan masyarakat dengan pola hidup primitif, <br />
sebagian masih mengenakan koteka, serta menjalani hidup secara kanibal.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hal itu terjadi karena beberapa faktor, seperti terbatasnya akses informasi (atau bahkan ketiadaan informasi yang mereka terima) serta luasnya kawasan tersebut yang hampir 4 kali luas pulau Jawa. Bahkan, Papua, termasuk pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland di Denmark.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Fakta lain yang selama ini terselimuti kabut tebal adalah populasi Muslim di kawasan ini. Banyak orang yang bertanya-tanya, adakah orang Islam di Papua?</div>
<div dir="ltr">
Adakah komunitas muslim pribumi (penduduk asli Papua) yang memeluk Islam sebagai agama mereka?</div>
<div dir="ltr">
Ironisnya, belum lagi pertanyaan itu terjawab, seolah ada ungkapan pembenaran bahwa: Papua identik dengan Kristen. Atau dengan bahasa yang lebih lugas lagi: setiap orang Papua ya mesti Kristen.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Opini negatif seperti ini kurang menguntungkan bagi pertumbuhan dan dakwah Islam. Bahkan saat ini jumlah komunitas Muslim di Papua sudah mencapai angka 900.000 jiwa dari total jumlah penduduk sekitar 2.4 juta jiwa, atau mencapai 40 % dari keseluruhan jumlah penduduk Papua, dimana 60% sisanya merupakan gabungan pemeluk agama Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Animisme, dan mayoritas dari 60% ini adalah animisme dipedalaman.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ditengah imej yang tidak kondusif seperti itu, ditambah lagi “tekanan psikologis” suasana lingkungan yang serba Kristen, dimana setiap mata memandang banyak gereja sebagai hasil kerja para missionaris. Pelan tapi pasti komunitas Islam tumbuh dan menyinari bumi cenderawasih atau Nuu War nama yang diberikan Ust. Fadzlan.<br />
<ul>
<li>Ismail Saul Yenu (67) adalah mantan pendeta sekaligus kepala suku besar Serui di Yapen Waropen telah masuk Islam dengan diikuti istri dan anaknya.Ismail mengatakan "Misionaris kristen tidak melakukan perubahan kearah kemajuan, peradaban primitif mereka biarkan dianggap sebagai peninggalan budaya". Setelah masuk Islam, Ismail nyantri beberapa waktu di pesantren Ust. Fadzlan di bekasi, setelah itu kembali kekampungnya untuk mendakwahkan Islam, banyak anggota suku yang bersyahadat. Ismail yang juga Ketua Benteng Merah Putih pembebasan Irian Barat dan Ketua Assosiasi Nelayan Seluruh Papua telah menunaikan ibadah haji pada tahun 2002.</li>
<li>Seorang pendeta di Biak Numfor bernama Romsumbre (Abdurrahman) juga telah masuk Islam beserta keluarga dan 4 orang anaknya.</li>
<li>Wilhelmus Waros Gebse Kepala suku Marin, Merauke juga telah meninggalkan agama lamanya Katolik dan memilih masuk Islam bersama Istri dan anak-anaknya. Kini Wilhelmus sedang merintis sebuah pondok pesantren di kampung halamannya di Merauke. </li>
<li>Saat ini, di desa Bolakme, sebuah distrik di Lembah Baliem, seorang pendeta dan kepala suku bersama 20 orang warganya ingin sekali memeluk Islam. Berkali-kali keinginan itu disampaikan ke tokoh masyarakat Muslim, akan tetapi pihak MUI agaknya sangat berhati-hati dalam menerima mereka. Alasannya, di samping faktor keamanan, juga pembinaan terhadap mereka setelah itu. "Inilah tantangan bagi kita, tidak sedikit penduduk asli yang ingin masuk Islam, tapi kita kekurangan dai.” tutur H.Burhanuddin Marzuki, ketua MUI Kabupatern Jayawijaya yang sudah 30 tahun tinggal di Lembah Baliem.</li>
<li>Berita yang sempat meramaikan media massa adalah masuk Islamnya “kepala suku perang” H. Aipon Asso pada tahun 1974. Sebelum itu, tetua adat di desa Walesi bernama Marasugun telah lebih dulu masuk Islam. Keislaman Aipon Asso lalu diikuti oleh 600 orang warganya di desa Walesi. H. Aipon yang kini sudah berusia 70 tahun menjadi kepala suku yang sangat di segani di seluruh lembah Baliem. Wilayah kekuasaannya membentang hampir 2/3 cekungan mangkuk lembah Baliem. Ia adalah sosok kepala suku mujahid yang sangat diperhitungkan di kawasan ini. Bahkan ketika ia baru pulang dari menunaikan ibadah haji (1985), dengan mengenakan surban dan baju gamis panjang, secara demonstratif ia turun ke jalan dan melakukan pawai di pusat kota Wamena sambil mengerahkan ratusan warganya yang masih mengenakan koteka dan bertelanjang dada. Teringatlah kita pada kisah sahabat Nabi Muhammad yakni Umar bin Khattab ketika akan melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah yang dilakukannya tanpa sembunyi-sembunyi dan tanpa ada rasa takut. Saat kerusuhan menimpa Wamena tahun 2000 lalu, sebagian pendatang baik Muslim maupun Kriten dicekam rasa takut. Tidak terkecuali Muslim pribumi pun mengalami hal serupa. Untuk meredam situasi, pihak pemerintah menyelenggarkan pertemuan dengan kepala-kepala suku dan tokoh-tokoh agama. Dalam pertemuan dengan jajaran pemerintah daerah tersebut H. Aipon mengusulkan ditempatkannya aparat keamanan secara permanen di kawasan ini dan itu disetujui.</li>
</ul>
Di ibukota provinsi Papua, Jayapura, seperti juga di kota-kota lain seperti Fak-Fak, Sorong, Wamena, Manukwari, Kaimana, Merauke, Timika, Biak dan Merauke, suasana keislaman semakin tampak, khususnya di kalangan pendatang. Selain jumlah rumah ibadah yang semakin bertambah, kegiatan pengajian juga tumbuh subur. Penduduk Muslim di kota terdiri dari para pedagang, pagawai, pengusaha, pelajar/mahasiswa, guru, atau buruh.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Secara keseluruhan jumlah komunitas Muslim di Papua mengalami peningkatan yang cukup pesat, utamanya di kota kabupaten atau provinsi. <br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dalam catatan yang dikeluarkan oleh LP3ES Papua, termasuk dari 7 kantong-kantong Kristen di seluruh Papua yang semakin menyusut, Jumlah penduduk Muslim semakin tumbuh.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Secara historis, ummat Islam adalah pendatang awal di Tanah Papua sebelum misionaris tahun 1855, <br />
Adalah sultan Ternate Tidore yang yang sebelum misionaris tiba di Papua telah bolak balik Tidore - Papua pada abad ke 15.<br />
<br />
Dan itu sudah tertuang dalam buku putih yang dikeluarkan oleh Pemerintah Papua, Dalam disertasi DR Toni VM Wanggai yang adalah Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Yapis Jayapura, bahwa sosialisasi dan pelurusan sejarah Islam di Papua harus dilakukan terus menerus. Hal itu perlu dilakukan agar ummat Islam di Papua mengetahui jati diri mereka, sekaligus menginformasikan kepada pihak lain yang belum faham, untuk tidak menganggap kaum Muslimin sebagai ‘tamu di Papua’. Islam hadir di Papua abad ke-XV sedang Kristen masuk Papua pertengahan abad ke-XIX (5 Februari 1855). Pada saat ini ada kecemburuan / dengki kelompok misionaris dengan pesatnya pertumbuhan Islam di Tanah Papua. Karena pengaruh mereka lambat laun akan berkurang dan kepentingan mereka akan terusik.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Salah satu buktinya adalah upaya dari kelompok Kristen yang ingin menghapuskan jejak Islam di kawasan ini, khususnya di kawasan Raja Ampat Di mana nama “Raja Ampat” akan dihilangkan dan diganti dengan nama lain. Padahal, nama Raja Ampat adalah se-monumental sejarah Papua sendiri.</div>
<div dir="ltr">
“Nama Raja Ampat diambil dari eksistensi kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa di kawasan Indonesia timur saat itu yakni: Ternate, Tidore, Jailolo dan Bacan.” tegas Toni yang mengambil desertasinya tentang ‘Rekontruksi Sejarah Islam Papua’.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
GIDI adalah gereja yang diketuai pendeta Nayus Wenda yang agak provokatif dan radikal. Pihak gereja selain GIDI juga mengungkapkan ketidak senangan mereka terhadap GIDI. Tidak mustahil juga ada pihak lain di belakang GIDI yang memprovokasi. Penduduk Asli Papua sekali lagi bukan tipe yang memiliki sentimen keagamaan bahkan mereka antusias terhadap Islam seperti telah ditulis diawal tulisan ini. Lagipula kebanyakan penduduk asli dipedalaman masih belum beragama (animisme).<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Bila Umat Islam nanti menjadi mayoritas di Papua maka pihak pihak yang ingin pisah dari NKRI akan kehilangan banyak pendukung bilapun dilakukan referendum. Umat Islam Papua memang rentan menjadi ‘kambing hitam politik’ oleh kelompok kepentingan yang sudah lama ingin menguasai Papua dan ingin memisahkan diri dari NKRI.</div>
<div dir="ltr">
<br />
(Dari berbagai sumber ).</div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-1891264587210726682019-03-26T21:35:00.001+07:002019-03-26T21:35:42.816+07:00Khalifah Harun Al Rasyid, Membawa Dinasti Abbasiyah Ke Puncak Kejayaan<div dir="ltr">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMV7uw4rDg5aBmoXCjN_1lvqR4dO_HGGu52lsv3LYyamwsvBRNjU3k4Zvuyv767Jqg7EQWEP1cmGiURtW7clQPmi8LgzM0aaQteXpDdb39_co0OYdIPS897HerxDDxSV7e9dvDIbfumq5-/s1600/harunrasyid.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="411" data-original-width="300" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMV7uw4rDg5aBmoXCjN_1lvqR4dO_HGGu52lsv3LYyamwsvBRNjU3k4Zvuyv767Jqg7EQWEP1cmGiURtW7clQPmi8LgzM0aaQteXpDdb39_co0OYdIPS897HerxDDxSV7e9dvDIbfumq5-/s320/harunrasyid.jpg" width="233" /></a></div>
Salah satu tokoh besar umat ini yang berhasil membuat Romawi menundukkan kepala karena wibawanya adalah al-Khalifah al-Mujahid Harun al-Rasyid <i>rahimahullah</i>. Seorang laki-laki mulia yang dikaburkan sejarahnya dan dibunuh karakternya oleh orang-orang yang membenci Islam dan kaum muslimin. Ia digambarkan sebagai seorang pemabuk yang gila. Laki-laki hidung belang dengan banyak selir. Pemimpin kejam dan zalim. Padahal dia adalah khalifah terbaik di Daulah Abbasiyah. Ia seorang mujahid. Pemimpin yang perhatian terhadap ilmu dan ulama. Dan keutamaan lainnya. Mungkin inilah yang menyebabkan fitnah itu dihembuskan. Ia digambarkan sebagai pemimpin yang tak bertanggung jawab. Di sampingnya hanya ada khamr dan mabuk. Dibuatlah kisah-kisah palsu dan hikayat-hikayat dusta untuk mendukung fitnah itu.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ibnu Khalkan berkata, “Harun al-Rasyid termasuk khalifah yang paling mulia dan raya yang paling melayani. Ia berhaji, berjihad, berperang, pemberani, dan cerdas.” (<i>Siyar A’lam Nubala,</i> Juz: 7 al-Rasyid).<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Nasab dan Kelahirannya</b></div>
<div dir="ltr">
<br />
Kun-yahnya adalah Abu Ja’far. Sedangkan nama dan nasabnya adalah Harun bin al-Mahdi Muhammad bin al-Manshur Abu Ja’far Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas al-Qurasyi al-Hasyimi al-Abbasi. Jadi, ia adalah seorang Quraisy satu kabilah dengan Nabi Muhammad ﷺ. Dan keturunan dari paman Nabi, Abbas bin Abdul Muthalib <i>radhiallahu ‘anhu</i>.</div>
<div dir="ltr">
Harun al-Rasyid dilahirkan pada tahun 148 H di Kota Ray. Kala itu, ayahnya menjadi pemimpin wilayah Ray dan Khurasan. Ibunya adalah al-Khayziran (Arab: الخيزران), kun-yahnya Ummul Hadi.</div>
<div dir="ltr">
Sejak kecil, Harun al-Rasyid telah memiliki sifat istimewa seperti pemberani dan kuat. Sifat ini menjadikannya sangat layak sebagai suksesor ayahnya saat ia berusia 20-an tahun.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Menjabat Khalifah</b><br />
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr">
Harun al-Rasyid menjabat khalifah Daulah Abbasiyah menggantikan ayahnya, al-Mahdi. Pengangkatannya terjadi pada malam sabtu tanggal 16 Rabiul Awal 170 H. Jabatan tertinggi di Daulah Abbasiyah itu ia duduki hingga bulan Jumadil Akhir 194 H. Saat menjabat khalifah, umurnya baru menginjak 25 tahun. Ia berkun-yah dengan Abu Musa, namun orang-orang mengkun-yahinya dengan Abu Ja’far.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Khalifah Yang Shaleh</b><br />
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr">
Al-Khatib al-Baghdadi menyebutkan dalam Tarikh Baghdad, “Sebagian sahabat Harun bercerita bahwa ia shalat setiap hari sebanyak 100 rakaat. Hal itu ia lakukan dengan istiqomah hingga wafat. Kecuali ada sebab yang menghalanginya. Ia bersedekah dengan mendermakan 1000 dirham setiap hari. Apabila ia menunaikan haji, turut serta bersamanya 100 ahli fikih (ulama) dan anak-anak mereka. Jika ia tidak berhaji, maka ia menghajikan 300 orang dengan bekal baju besi, kiswah, dan yang lainnya.” (<i>Tarikh Baghdad</i> Bab al-Ha-u)<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Al-Mas’udi mencatat tahun-tahun dimana Harun al-Rasyid menunaikan ibadah haji. Dari catatannya Harun al-Rasyid berhaji pada tahun 170, 173, 174, 175, 176, 177, 178, 179, 181, 186, dan 188 H.</div>
<div dir="ltr">
Adz-Dzahabi mengatakan dalam Tarikhnya, “Tahun 179, Harun al-Rasyid berumrah di bulan Ramadhan. Ia senantiasa dalam ihramnya hingga musim haji tiba. Ia berjalan dari rumahnya menuju Arafah.” (<i>Siyar A’lam Nubala,</i> Juz: 7 al-Rasyid).<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Amalan Harun al-Rasyid ini membantah orang-orang yang tidak berhaji dengan alasan peduli sosial. Kedua ibadah ini bisa dilakukan tanpa mengorbankan salah satunya. Harun al-Rasyid berhaji dan juga memiliki perhatian besar dalam hubungan sosial kemasyarakatan.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Kehidupannya Adalah Teladan</b><br />
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr">
Al-Manshur bin Ammar mengatakan, “Aku tidak melihat orang yang lebih mudah menitikkan air mata saat berdzikir melebihi tiga orang: al-Fudhail bin Iyad, (Harun) al-Rasyid, dan yang lain.” (<i>Mukhtashar Tarikh Dimasyq</i>, Juz: 27, Hal: 19).<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Diriwayatkan, suatu hari Ibnu as-Samak menemui al-Rasyid. Saat itu Harun al-Rasyid meminta minum. Diberikanlah untuknya semangkok minuman. Ibnu as-Samak berkata, “Wahai Amirul Mukminin, seandainya Anda terhalangi meminum minuman ini –maksudnya satu mangkuk air ini pun Anda tak punya-, dengan apa Anda akan membelinya?” “Dengan setengah kerajaanku,” jawab al-Rasyid. “Minumlah, semoga Allah memberimu ketenangan,” kata Ibnu as-Samak.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Setelah al-Rasyid selesai meminum air itu, Ibnu as-Samak kembali berkata, “Seandainya air ini dihalangi keluar dari badan Anda, dengan apa Anda akan menebusnya agar ia bisa keluar?” “Dengan seluruh wilayah kerajaanku,” jawab al-Rasyid. Ibnu as-Samak melanjutkan, “Sesungguhnya harga sebuah kerajaan hanya dengan seteguk air dan kencingnya. Sungguh tidak pantas seorang berlomba-lomba memperebutkannya.” Harun al-Rasyid pun menangis tersedu-sedu. (<i>Tarikh al-Khulafa</i>, Juz: 1, Hal: 216).<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ibnul Jauzi mengisahkan, “al-Rasyid berkata kepada Syibyan, ‘Nashiatilah aku’. Syibyan mengatakan, “Bertemanlah dengan orang-orang yang membuatmu takut, tapi dengan itu engkau merasa aman. Hal ini lebih baik bagimu daripada berteman dengan orang yang membuatmu merasa aman, tapi engkau menjadi ketakutan.”</div>
<div dir="ltr">
“Jelaskan maksud ucapan itu padaku,” kata al-Rasyid.</div>
<div dir="ltr">
“Orang yang mengatakan padamu, ‘Engkau bertanggung jawab terhadap rakyatmu, maka takutlah kepada Allah’. Orang yang demikian lebih baik untukmu. Daripada mereka yang mengatakan, ‘Engkau adalah ahlul bait (keluarga rasul). Dosa-dosamu diampuni. Anda adalah kerabatnya Nabi ﷺ’.” Harun al-Rasyid pun menangis, sampai-sampai orang di sekelilingnya merasa kasihan padanya (<i>Tarikh al-Khulafa</i>, Juz: 1, Hal: 216).<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Mencintai Sunnah dan Para Ulama</b><br />
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr">
Al-Rasyid adalah seorang pemimpin yang cinta pada para ulama. Ia mengagungkan dan memuliakan agama. Membenci debat dan banyak bicara. Al-Qadhi al-Fadhil dalam sebagian suratnya mengatakan, “Aku tidak tahu ada seorang Raja yang tidak pernah beristirahat menuntut ilmu, kecuali al-Rasyid. Ia pergi bersama dua orang putranya, al-Amin dan al-Makmun, untuk mendengar al-Muwatha dibacakan oleh Imam Malik <i>rahimahullah</i>.” (<i>Tarikh al-Khulafa</i>, Juz: 1, Hal: 217)</div>
<div dir="ltr">
Saat sampai kabar padanya seorang tokoh tabiut tabi’in, Abdullah bin al-Mubarak <i>rahimahullah</i>, wafat, Harun al-Rasyid duduk bersedih. Dan para tokoh pun berusaha menghiburnya.</div>
<div dir="ltr">
Abu Muawiyah adh-Dharir mengatakan, “Tidaklah aku menyebut Nabi ﷺ di hadapan al-Rasyid kecuali ia mengatakan <i>shallallahu ‘ala sayyidi</i> (shalawat Allah atas tuanku). Kemudian kuriwayatkan kepadanya hadits beliau,<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: right;">
وددت أني أقاتل في سبيل الله فأقتل ثم أحيى ثم أقتل</div>
</div>
<div dir="rtl">
<br />
Andai saja aku berperang di jalan Allah, kemudian terbunuh. Setelah itu aku hidup kembali dan<br />
(terbunuh kembali.” (HR. al-Bukhari</div>
<div dir="ltr">
<br />
Dari Khurzadz al-Abid, ia berkata, “Abu Muawiyah menyampaikan sebuah hadits –Nabi ﷺ- kepada al-Rasyid. Yakni hadits tentang kisah Nabi Adam mengalahkan hujjah Nabi Musa. Lalu ada seseorang yang bertanya, “Dimana keduanya bertemu?” al-Rasyid pun marah dan berkata, “Hamparkan kulit dan cabut pedang. Seorang zindiq telah menghina hadits”. Abu Muawiyah pun menenagkan Harun al-Rasyid hingga padam amarahnya. (<i>al-Fawa-id adz-Dzahabiyah min Siyar A’lam Nubala</i>, Juz: 1, Hal: 10)</div>
<div dir="ltr">
<br />
Hadits tersebut adalah:<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
عَنْ طَاوُسٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَّ آدَمُ وَمُوسَى فَقَالَ مُوسَى يَا آدَمُ أَنْتَ أَبُونَا خَيَّبْتَنَا وَأَخْرَجْتَنَا مِنْ الْجَنَّةِ فَقَالَ لَهُ آدَمُ أَنْتَ مُوسَى اصْطَفَاكَ اللَّهُ بِكَلَامِهِ وَخَطَّ لَكَ بِيَدِهِ أَتَلُومُنِي عَلَى أَمْرٍ قَدَّرَهُ اللَّهُ عَلَيَّ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَنِي بِأَرْبَعِينَ سَنَةً فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى فَحَجَّ آدَمُ مُوسَى</div>
<div dir="rtl">
Adam dan Musa <i>‘alaihimasslam</i> saling berdebat. Musa berkata, “Wahai Adam, engkau adalah bapak kami. Engkau telah mengecewakan kami dan mengeluarkan kami dari surga karena dosamu.”</div>
<div dir="ltr">
Adam menjawab, “Wahai Musa, Allah telah memilihmu dengan kalam-Nya dan menulis Taurat untukmu dengan tangan-Nya. Apakah kau mencelaku atas perkara yang telah Allah tentukan terhadapku empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku?”</div>
<div dir="ltr">
Nabi ﷺ bersabda, “Argumentasi Adam mengalahkan Musa. Argumentasi Adam mengalahkan Musa.” (HR. Muslim No.4793).</div>
<div dir="ltr">
Mendengar hadits ini, spontan salah seorang di majelis Harun al-Rasyid berseloroh, “Dimana keduanya bertemu?” Namun Harun al-Rasyid menangkap ucapan ini sebuah respon untuk membantah. Sehingga ia langsung merespon serius seseorang yang dianggapnya berani mendustakan hadits Nabi ﷺ. An-nuth’u wa as-saif (pedang), kata al-Rasyid. <i>An-nuth’u</i> adalah kulit yang dihamparkan untuk mengeksekusi seseorang agar darahnya tidak membasahi lantai.</div>
<div dir="ltr">
Mendustakan hadits bukan perkara kecil di mata Harun al-Rasyid. Ia sampai menyebut orang tersebut dengan zindiq, yakni orang yang mendustakan dan membantah syariat. Sementara kaum muslimin pada hari ini dengan mudah menolak hadits, tanpa merasa bersalah sedikit pun. Mereka mengatakan, “Hadits ini tidak lagi relevan dengan zaman sekarang”, “Hadits ini tafsirannya demikian dan demikian –bermaksud menolak hadits-”, dll.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Al-Fudhail bin Iyadh <i>rahimahullah</i> mengatakan, “Tidak seorang pun meninggal, lebih berat terasa kematiannya dibandingkan Amirul Mukminin Harun. Aku berandai-andai sekiranya Allah menambahkan umurnya dari umurku.” Ia melanjutkan, “Berat terasa bagi kami. Saat Harun wafat, muncullah fitnah. Al-Makmun (putra Harun) menyeru masyarakat meyakini bahwa Alquran itu makhluk.” (<i>at-Tafsir min Sunan Said bin Manshur</i>, Hal: 25)<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Harun al-Rasyid dan Kaisar Romawi Nikephoros I</b><br />
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr">
Pada tahun 187 H, Harun al-Rasyid menerima surat dari Kaisar Romawi Nikephoros I. Surat tersebut berisi pembatalan perjanjian damai antara Romawi dan Abbasiyah yang telah disepakati oleh Kaisar Romawi sebelumnya. Isi surat Nikephoros adalah sebagai berikut:<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dari Nikephoros, Kaisar Romawi, kepada Harun, Raja Arab. Amma ba’du..</div>
<div dir="ltr">
Sesungguhnya kaisar sebelumku memberimu posisi benteng (dalam permainan catur pen.). Dan dia memposisikan diri sebagai pion. Ia bawakan kepadamu harta-hartanya. Sebenarnya aku bisa memberikan jumlah berkali lipat darinya. Tapi itu karena kelemahannya dan kebodohannya sebagai seorang wanita. Jika engkau membaca suratku ini, kembalikan apa yang telah engkau dapatkan sebelumku! Jika tidak, maka pedang (yang berbicara) antara aku dan dirimu!<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ketika al-Rasyid membaca surat ini, ia pun marah besar. Tidak ada seorang pun yang berani mengarahkan pandangan ke arah wajahnya. Apalagi mengeluarkan sepatah kata padanya. Orang-orang yang duduk bersamanya menyingkir karena takut. Menteri pun membisu. Al-Rasyid menulis surat balasan:<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Bismillahirrahmanirrahim.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<span style="font-family: inherit;">Dari Harun Amirul Mukminin, kepada Nikephoros anjing Romawi. Aku telah membaca suratmu wahai anak perempuan kafir. Jawabannya adalah sesuatu yang akan engkau lihat sebelum kau dengar.</span><br />
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: inherit;">Hari itu juga Harun al-Rasyid memimpin sendiri pasukannya menuju Romawi. Sampai akhirnya al-Rasyid berhasil menaklukkan Kota Hercules –sebuah kota dekat Konstantinopel-, Nikephoros ketakutan. Ia kembali meminta perjanjian damai dan bersedia membayar upeti. </span><br />
<span style="font-family: inherit;">(<i>Tarikh ath-Thabari bab Sanah Sab’u wa Tsamanin wa Mi-ah</i>).</span><br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Kemakmuran di Era Pemerintahannya</b><br />
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr">
Ada sepenggal kalimat yang diucapkan Harun al-Rasyid menggambarkan betapa luas dan makmur wilayah kekuasaannya. Suatu hari al-Rasyid melihat awan mendung, kemudia ia mengatakan,<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<div style="text-align: right;">
أمطري حيث شئت؛ فسيأتيني خراجك</div>
</div>
<div dir="rtl">
“Hujanlah dimanapun yang kau inginkan. Hasil bumi pun akan datang padaku.”<br />
(<i>Mausu’ah Akhlak wa Zuhd wa Raqa-iq</i> Juz 1 Hal: 198).</div>
<div dir="ltr">
<br />
Hujan tersebut akan bermanfaat bagi kaum muslimin, baik turun di wilayah kekuasaan Islam Dinasti Abbasiyah atau di luar wilayah tersebut. Jika dia turun di wilayah Islam, kaum muslimin akan memanfaatkan airnya untuk minum dan mengairi ladang mereka. Dan jika turun di selain wilayah kaum muslimin, hasil buminya akan datang kepada umat Islam dalam bentuk <i>jizyah</i>. Inilah gambaran kemuliaan, kemakmuran, dan kekuasaan kaum muslimin di era Harun al-Rasyid <i>rahimahullah</i>.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Wafatnya al-Rasyid</b></div>
<div dir="ltr">
<br />
Harun al-Rasyid pernah bermimpi tentang kematiannya. Dalam mimpinya ia melihat dirinya menggenggam tanah berwarna merah. Di tempat itulah ia wafat. Mimpi itu pun jadi kenyataan. Saat al-Rasyid menempuh perjalanan menuju Khurasan, setibanya di Kota Thous, ia jatuh sakit. Al-Rasyid memerintahkan pembantunya, “Datangkan padaku sewadah tanah dari tempat ini.” Kemudian diberikan padanya tanah merah di gengagamannya. Melihat itu, al-Rasyid mengatakan, “Demi Allah, inilah telapak tangan yang aku lihat. Dan tanah yang ada di genggamannya.”</div>
<div dir="ltr">
Ia memerintahkan penggalian makamnya saat ia masih hidup. Kemudian ia minta dibacakan Alquran seutuhnya. Setelah itu, ia minta dibawa ke makamnya. “Menuju tempat inilah perjalanan (hidup ini) wahai anak Adam,” kata al-Rasyid. Ia pun menangis. Tiga hari kemudian, beliau <i>rahimahullah</i> wafat.</div>
<div dir="ltr">
<br />
(dari berbagai sumber)<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
</div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-55110252161636247832017-04-15T15:33:00.002+07:002017-04-15T15:33:48.217+07:00Jihadnya Pakubuwono IV dan Makar Yang Menghancurkannya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK56YN_yiqsQRXbgGo6GtV3sZWWgYjQkgJygdER6caCQfwgCwC0-MdbUusDv54Cy0uNm6FBTcG2nucJaxcx9SCavhTComLIoGqkz2XgPHHmTCeacHAPlA1v3rdkvPevhxNI4U9V1evokYw/s1600/Susuhunan+Pakubuwono+IV.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK56YN_yiqsQRXbgGo6GtV3sZWWgYjQkgJygdER6caCQfwgCwC0-MdbUusDv54Cy0uNm6FBTcG2nucJaxcx9SCavhTComLIoGqkz2XgPHHmTCeacHAPlA1v3rdkvPevhxNI4U9V1evokYw/s320/Susuhunan+Pakubuwono+IV.jpg" width="247" /></a></div>
Nama kecilnya adalah Bendara Raden Mas Sambadya, terlahir dari
permaisuri Pakubuwana III yang bernama Gusti Ratu Kencana. Dilahirkan
pada hari Kamis Wage, 18 Rabiul Akhir 1694 atau 2 September 1768.
Setelah diangkat menjadi raja dia pun mendapat gelar Sri Susuhunan
Pakubuwana IV.<br />
<br />
Tidak seperti ayahnya, yang cenderung inferior dan patuh di hadapan
VOC, Pakubuwana IV justru menjadi sosok raja yang sangat membenci VOC.
Kecerdasannya serta pribadinya yang religius telah membawanya kepada
cita-cita yang terasa utopis pada masa itu. Yaitu, menyatukan kembali
Mataram dan memberlakukan hukum Islam di dalamnya.<br />
<br />
Pakubuwana IV tampaknya paham betul bahwa konsep ulil amri dalam
Islam adalah sinergi antara ulama dan umaraa (penguasa). Tanpa ulama
penguasa akan cenderung bertindak lalim, sementara ulama tanpa penguasa
akan berarti sebuah kematian bagi ilmu-ilmu yang dikuasainya. Maka dari
itu, dia mengangkat empat orang ulama sebagai abdi dalem kinasih (abdi
dalem terpercaya), yaitu Kiai Nur Saleh, Kiai Wiradigda, R. Panengah,
dan Kiai Bahman.<br />
<br />
Untuk mengurangi pengaruh adat istiadat Hindu yang masih berakar di
masyarakat Surakarta, Sunan secara langsung mendatangkan para ulama dari
luar daerah untuk terjun berdakwah ke masyarakat. Salah satunya adalah
kiai Jamsari yang datang dari daerah Banyumas, dia ditempatkan di
wilayah sebelah barat daya keraton Surakarta yang pada hari ini dikenal
sebagai kampung Jamsaren. Di sana, ia mendirikan sebuah masjid yang
menjadi pusat tempat dakwahnya. Karena merupakan utusan raja, pada
akhirnya tidak hanya masyarakat umum yang mengikuti pengajiannya, namun
para bangsawan dan pejabat istana pun penasaran dengan pengajiannya.
Sehingga pada akhirnya ajaran Islam yang diserukan kiai Jamsari dapat
diterima dan dipahami dengan baik oleh semua kalangan.<br />
<br />
Dalam hal peradilan, Pakubuwana IV menjadikan pengadilan surambi
(agama) sebagai pengadilan tertinggi. Ruang lingkupnya pun diperluas, di
mana tidak hanya mengurusi persoalan seputar perkawinan dan warisan
saja, namun juga mengurusi perkara-perkara jinayat (pidana). Vonis hukuman pada pengadilan surambi dikenal dengan istilah Kisas.
Meskipun memiliki kemiripan nama, namun secara terminologis berbeda
dengan istilah Qishash dalam Al Qur’an.<br />
<br />
Di dalam Al Qur’an, Qishash merupakan pemberian hukuman terhadap
pelaku kejahatan yang di mana bentuk hukuman tersebut serupa dengan apa
yang telah dilakukannya. Misalnya, apabila seseorang terbukti membunuh
dengan sengaja, maka dia akan dibunuh juga. Dan juga apabila seseorang
terbukti dengan sengaja mencederai mata seseorang hingga sang korban
kehilangan fungsi penglihatannya, maka dia pun akan dijatuhi hukuman
serupa.<br />
<br />
Sementara istilah Kisas maknanya lebih luas, tidak terbatas pada
kasus pembunuhan, namun hukuman untuk pencuri pun disebut dengan kisas,
sebagaimana dikutip dalam serat sultan surya ngalam: <em>“Yen ana wong
mamaling kalebu kisas, kisasana tugelen tangane tengen, yen kongsi ganep
pindho, tugelen tangane tengen kiwo, yen ganep ping telu tugelen sukune
tengen, yen ganep ping pat, tugelen sukune tengen kiwo.”</em> (Jika ada
orang mencuri maka dia terkena kisas, kisaslah dengan memotong tangan
kanannya. Jika diulangi untuk kedua kalinya, potonglah tangan kirinya.
Jika diulangi lagi ketiga kalinya, potonglah kaki kanannya. Dan jika
diulangi kemmpat kalinya, potong kaki kirinya).<br />
<br />
Sunan juga mempopulerkan istilah diyat mugalalah dan diyat mupakakah,
mengadopsi pembagian diyat menurut madzhab syafii yaitu diyat
mughalladzah sebagai hukuman atas pembunuhan yang dilakuakan secara
sengaja ataupun menyerupai sengaja (syibhul ‘amd), dan diyat mukhaffafah
sebagai hukuman atas pembunuhan terjadi karena kesalahan (khata’).<br />
<br />
Maka dari itu, Sunan pun membentuk tim eksekutor yang dinamai Abdi Dalem
Singanagara, tugasnya memotong leher terdakwa yang dijatuhi hukuman
mati dengan keris, dan juga memotong tangan dan kaki.<br />
<br />
Sunan juga menetapkan aturan yang ketat untuk para abdi dalem, di
mana setiap ketidakpatuhan pada ajaran agama akan berujung peringatan,
teguran, disposisi jabatan, atau bahkan ada yang dipecat. Dan dalam
upayanya mengurangi kejahatan di masyarakat, Sunan secara tegas dan
terang-terangan mengharamkan minuman keras dan opium.<br />
<br />
Sunan Pakubuwana IV menjadikan ibadah shalat jumat sebagai momen
untuk berbaur dengan rakyatnya. Di mana setiap hari jumat dia selalu
shalat jumat di masjid agung dan tak jarang bertindak sebagai khatib.<br />
<br />
Berbagai kebijakan yang diambil Sunan tersebut memang tak bisa
disebut sekedar bernuansa Islam, namun memang benar-benar bernafaskan
Islam. Hal ini tentu membuat VOC khawatir, mereka pun menghasut
pejabat-pejabat yang tersisih untuk melakukan perlawananan. Selain itu
mereka juga menghasut kasultanan Yogyakarta serta pura Mangkunegaran,
pihak VOC menyampaikan bahwa mimpi Pakubuwana IV untuk menyatukan
Mataram secara tidak langsung akan mendelegitimasi kedaulatan mereka.<br />
<br />
Akhirnya, pada bulan November 1790 ribuan pasukan koalisi VOC,
Mangkunegaran,dan Yogyakarta pun mengepung keraton Surakarta yang hanya
dikawal ratusan orang. Mereka menuntut Sunan agar menyerahkan keempat
ulama yang menjadi abdi dalem kinasih, apabila tuntutan tidak dipenuhi
Sunan akan diturunkan secara paksa dari takhtanya. Menurut pihak
koalisi, keempat ulama tersebut telah memberikan pengaruh tidak baik
kepada Sunan. Sampai-sampai pihak kasultanan Yogyakarta menuliskan dalam
Babad Mangkubumi bahwa doktrin-doktrin para ulama tersebut adalah sihir
yang menyeleweng dari ajaran Rasul.<br />
<br />
Para pejabat keraton yang selama ini kurang menyukai kebijakan
islamisasi Sunan pun mulai mempengaruhi Sunan untuk memenuhi tuntutan
para pengepung ketimbang harus kehilangan takhtanya. Hal ini membuat
Sunan gamang dan pada akhirnya bersedia memenuhi tuntutan tersebut.<br />
Meskipun Sunan Pakubuwana IV pada akhirnya menyerahkan keempat abdi
dalem kinasih, bukan berarti Sunan mengabaikan nasib mereka. Setelah
pengepungan itu berakhir, Sunan melanjutkan perjuangannya melalui jalur
advokasi sehingga mereka berempat tidak sampai dijatuhi hukuman mati.<br />
<br />
<em>Disclaimer : Dalam tulisan ini penulis memang tidak menyertakan
referensi. Karena sejatinya tulisan ini hanyalah sebuah ikhtisar dari
LAPSUS SYAMINA Edisi 14/Oktober 2016 yang berjudul “PAKEPUNG 1790,
Penggagalan Upaya Penerapan Syariat Islam di Keraton Surakarta oleh
Belanda dan Sekutunya”.</em><br />
<br />
<em>Source : Kiblat.net </em>Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-72316296405090520482017-04-13T09:26:00.001+07:002017-04-13T09:28:41.072+07:00FENOMENA LONDONISTAN : Pertumbuhan Islam di Eropa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAh4ldoVd7H5wwi6nz6_sBYMqWihZHYduwCLMZvan_Bebgj69nMObBNP8Cqpc79cC-sj_N3mN5kMUGZIMVRPfwiLov18e8ViB984POCvyoRkk7VH-is2BAwgaWeXkWCHydsTB53-VbJJ-R/s1600/komunitas_muslim_inggris.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="143" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAh4ldoVd7H5wwi6nz6_sBYMqWihZHYduwCLMZvan_Bebgj69nMObBNP8Cqpc79cC-sj_N3mN5kMUGZIMVRPfwiLov18e8ViB984POCvyoRkk7VH-is2BAwgaWeXkWCHydsTB53-VbJJ-R/s200/komunitas_muslim_inggris.jpg" width="200" /></a></div>
<div dir="ltr">
Oleh: Jaya Suprana*</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
SAYA memang tahu ada nama Pakistan, Afghanistan, Turkistan, Kazhakstan, Kirgistan, Uzbekistan dan lain-lain nama berakhiran “stan”. Namun saya tidak tahu bahwa ternyata ada pula nama Londonistan. Ternyata Londonistan adalah julukan terbaru bagi sebuah kota yang bernama London . Yang menciptakan julukan Londonistan adalah jurnalis terkemuka, Melanie Phillips, demi melukiskan betapa besar pengaruh Islam terhadap ibukota Inggris di masa kini. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sejak 2001 sampai dengan 2016, di London telah didirikan 423 mesjid baru sementara sekitar 500 gereja telah ditutup. The Hyatt United Chuch dibeli oleh umat Islam dari Mesir dan diubah menjadi masjid. Sama halnya dengan gereja Santo Peter dirubah menjadi masjid Madina. Masjid Brick Lane semula adalah sebuah gereja Methodist. Bukan hanya bangunan yang berubah sebab pada tahun 2016 jumlah kaum Mualaf di kota Londonistan meningkat dua kali lipat. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
The Daily Mail sengaja secara khusus mempublikasikan serial foto fakta Londonistan antara lain dengan foto sebuah masjid dan sebuah gereja bertetangga di pusat kota Londonistan. Atau adegan di dalam gereja San Giorgio yang berkapasitas tampung 1.230 jemaat namun hanya hadir 12 orang pada upacara misa. Hanya 20 orang tampak hadir di dalam katedral Santa Maria. Masjid di kawasan Brune Street Etatate punya masalah beda akibat daya tampung hanya maksimal 100 orang maka setiap Jumat, umat terpaksa meluber ke jalanan. Walikota London masa kini adalah Muslim. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ceri Peach dari Universitas Oxford menyatakan homogenitas umat beragama di Inggris masa kini memudar akibat dominasi Kristen memang melenyap. Direktur The National Secular Society, Keith Porteus Wood yakin bahwa di Inggris dalam 20 tahun mendatang jumlah Muslim akan lebih besar ketimbang jumlah Nasrani. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Menurut riset NatCen Social Research Institute jumlah umat Anglican pada lingkup waktu 2012 sampai dengan 2014 mengalami kemerosotan menjadi sekitar 1,7 juta , sementara jumlah umat Islam di Inggris meningkat menjadi satu juta insan. Demografikal, umat beragama di Manchester 15,8 persen Muslim, Birmingham 15,8 persen bahkan Bradford 24,7 persen. Wajar apabila para penderita Islamophobia makin dilanda gelisah paranoid bahwa gelombang bencana Islamisasi sedang melanda Inggris. Namun bagi mereka yang mengerti kodrat proses peradaban, sama sekali tidak merasakan apalagi menganggap fenomena Londonistan sebagai suatu mimpi buruk di malam hari. Gejala Londonistan sekadar ekspresi perubahan peta demografik keagamaan di Inggris di mana kebetulan agama Nasrani sedang mengalami masa pasca kematangan sementara Islam sedang mengalami masa pertumbuhan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kemerosotan jumlah umat Kristen bukan akibat pertumbuhan Islam. Ketika masih belajar kemudian mengajar di Jerman pada tahun 70an abad XX di mana umat Islam setempat masih dalam jumlah sangat terbatas, saya pribadi sudah menyaksikan bagaimana jumlah umat Kristen yang rajin ke gereja terus menerus merosot.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jumlah warga yang secara adminisratif ke luar dari agama Kristen makin banyak akibat keberatan membayar pajak gereja yang secara legal wajib dipotongkan langsung dari salaris bulanan. Terutama generasi muda Jerman pada masa itu sudah mulai menganggap agama Kristen sudah tidak relevan akibat tidak sesuai dengan perkembangan zaman.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Maka dapat disimpulkan bahwa apa yang disebut sebagai Islamophobia sebenarnya hanya suatu penyakit jenis khayal yang sengaja direkayasa oleh mereka yang merasa kepentingannya terancam akibat tumbuhnya jumlah umat Islam.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sehingga meski pun pada kenyataan mayoritas pelaku kekerasan terorisme di bumi Amerika Serikat sebenarnya bukan Muslim, namun Donald Trump dan para pendukungnya sengaja membiasakan diri untuk menggunakan istilah teroris Islam radikal.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
*Penulis adalah pembelajar peradaban</div>
<div dir="ltr">
Sumber: RMOL</div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-58213042381237876762017-04-10T16:11:00.000+07:002017-04-10T16:11:06.191+07:00Demokrasi Korporasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKDL3v-l4WU3u5oipkwZIYZUs_Jo6rh_4LsJf_OYmSwa2mUApmJ1FZdddZZ-nCEhgNJy5BOem2pHAsKQf73Rs4qPt0KSKF0kFXeo08fGTrIPDKdAVxDTLFWndyBA4bJ1RJOk13IWOFlgtw/s1600/corporatocrazy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKDL3v-l4WU3u5oipkwZIYZUs_Jo6rh_4LsJf_OYmSwa2mUApmJ1FZdddZZ-nCEhgNJy5BOem2pHAsKQf73Rs4qPt0KSKF0kFXeo08fGTrIPDKdAVxDTLFWndyBA4bJ1RJOk13IWOFlgtw/s320/corporatocrazy.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
Ketika berbicara tentang peran politik umat Islam, banyak dikalangan umat mengkhawatirkan kecenderungan liberalisasi politik saat ini, yang tampaknya akan makin meminggirkan peran umat Islam. Mengenai hal ini, Prof. Jimly Asshidiqie memberikan penjelasan yang menarik. Pada intinya beliau mengatakan, saat ini demokrasi di Indonesia memang telah berkembang menjadi corporated democracy / <u>demokrasi</u> korporasi. Aslinya, demokrasi itu dikatakan sebagai sistem politik “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat”. Namun, dalam faktanya demokrasi sekarang telah dikooptasi oleh para pemilik modal. Dengan kekuatan uangnya, mereka menguasai media massa, market (pasar), society (masyarakat), bahkan state (negara), termasuk di dalamnya partai-partai politik dan lembaga-lembaga politik.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sebenarnya gejala berkembangnya corporated democracy sudah lama ditengarai. Presiden Rutherford B. Hayes pada tahun 1876 mengatakan bahwa kondisi demokrasi di Amerika Serikat pada tahun itu adalah “from company, by company, and for company”. Gejala itu ia lihat hanya sebelas tahun sepeninggal Presiden Abraham Lincoln (1860-1865) yang semasa hidupnya dengan gagah mengatakan bahwa demokrasi adalah “from the people, by the people, and for the people".</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Peran para pemilik modal dalam dunia politik di Indonesia dilihat oleh Nanik S Deyang, mantan wartawan senior, sangatlah nyata. Ia, yang pernah menjadi salah satu wartawan dengan spesialisasi meliput konglomerat di Indonesia ini, paham betul bagaimana perangai konglomerat Cina atau para taipan di Indonesia, termasuk hubungan mereka dengan lembaga-lembaga negara mulai Kepresidenan, TNI/Polri, DPR dan lainya. Nanik mencontohkan, ketika seorang presiden hendak melakukan reshuflle kabinet, konsultasinya dengan konglomerat Cina.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Singkat cerita, ia menegaskan, negara ini sejatinya memang dikuasai oleh para pemilik modal dari kalangan konglomerat Cina. Seperti disebut Prof. Jimly, mereka kini praktis sudah menguasai society melalui penguasaan media massa dan market. Bahkan mereka juga sudah menguasai state melalui penguasaan partai politik yang dibeli atau dibiayai, serta tentu saja lembaga parlemen tempat berkumpul para wakil rakyat dari partai-partai yang sudah mereka kuasai itu. Bila partai politik sudah dikuasai maka pejabat sipil, militer maupun kepolisian, termasuk pejabat di lembaga penegak hukum, yang diangkat oleh partai politik itu, juga ikut dikuasai dan dikendalikan. Dari sini bisa di mengerti mengapa sedemikian banyak kasus-kasus korupsi seperti kasus Sumber Waras, Busway, tanah Cengkareng, juga proyek reklamasi yang melibatkan Ahok hingga sekarang tak kunjung diproses. Hanya setelah ada tekanan dahsyat dari umat melalui Aksi 411 saja, Ahok dijadikan tersangka untuk kasus penistaan agama.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Namun belakangan, mereka merasa “membeli” terlalu mahal politikus dan partai politik. Lalu mereka berpikir, mengapa tidak memunculkan presiden dari kalangan mereka sendiri. Apalagi demokrasi di Indonesia sudah demikian longgar. Rakyat mudah dikuasai melalui market dan media massa. Mereka pun mudah dipecah-belah. Di sinilah mereka bertemu dengan fenomena Ahok. Jadi, menurut Nanik, soal Ahok ini bukan masalah agama saja, tetapi ada masalah yang lebih besar. Kalau tidak, tentu tidak akan energi seluruh pejabat negeri ini ditumpahkan hanya untuk membela Ahok. Ahok adalah representasi kekuatan para pemilik modal besar <u>untuk</u> menguasai perekonomian melalui politik, juga sebagai kartu truf mereka untuk Pilpres 2019. Mereka ingin, setelah Ahok jadi gubernur DKI, nanti pada tahun 2019 ia dipasangkan sebagai Wapresnya Jokowi. Mereka sangat yakin bisa berhasil. Buktinya, mereka juga bisa menjadikan Jokowi sebagai presiden. Setelah itu, nanti pada tahun 2024 Ahok didorong menjadi presiden. Tentu untuk itu semua biayanya akan sangat mahal. Namun, bila rencana itu berhasil, pasca 2024 melalui tangan Ahok, seluruh negeri ini, dari Sabang sampai Merauke, bisa mereka kuasai. Bila itu benar-benar terjadi nanti, maka kasus Singapura yang dulu didominasi Melayu melalui rekayasa politik kini dikuasai Cina akan kembali terulang dengan skala yang lebih besar dan lebih dahsyat.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jadi, jelaslah bahwa demokrasi memang telah menjadi alat bagi para pemilik modal, baik dari Barat (asing) maupun dari Timur (aseng) untuk menguasai negeri-negeri Muslim. Inilah penjajahan gaya baru (neo-imperialisme). Oleh karena itu, William Blum, penulis buku America’s Deadliest Export Democracy, menyebut demokrasi adalah alat dominasi Amerika Serikat kini juga dipakai Cina atas seluruh dunia. Simpulnya, demokrasi merupakan alat untuk menguasai dunia demi kepentingan ekonomi, politik dan ideologi. Melalui demokrasi, lahirlah negara yang dikontrol oleh korporasi. Dominasi korporasi terhadap negara semakin mencengkeram setelah korporasi multinasional turut bermain. Mereka turut menentukan siapa yang menjadi pemimpin sebuah negara dan apa kebijakan negara tersebut.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Alhasil, dengan demokrasi bukan kedaulatan rakyat yang diraih, tetapi kedaulatan pemilik modal, dari teokrasi dan otokrasi yang mereka jauhi ke korporatokrasi. Semakin lama negara-negara demokrasi berjalan, semakin masuk dalam ketundukan kepada pemilik modal. Selama dua abad ini, kekuasaan pemilik modal pun semakin kuat, bahkan lintas negara. Kekuatannya tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Lihatlah, dari 100 pemegang kekayaan terbesar di dunia, 49 adalah negara, 51-nya adalah korporasi.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jadi, bagaimana caranya menghentikan Ahok? Mestinya kemarin ia jangan dicalonkan. Kalau sudah terlanjur dicalonkan, ya jangan dipilih. Namun, andaipun Ahok kali ini tidak terpilih, masih mungkin akan lahir ’Ahok-Ahok’ baru karena sistem demokrasi membolehkan orang seperti Ahok memimpin dan para pemilik modal terus bermain. Oleh karena itu, untuk mencegah munculnya ’Ahok-Ahok’ baru pada masa mendatang, corporated democracy sistem yang memungkinkan dijadikan tunggangan pemilik modal bagi meraih kepentingan ekonomi, politik dan ideologi tidak bisa tidak harus dihentikan!</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Oleh : H.M Ismail Yusanto </div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-4064050739778076722017-04-01T17:15:00.000+07:002017-04-10T17:16:16.312+07:00Pertanyaan Yang Sering Diajukan Missionaris<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHCYBZHgRXxmd22Yo_FgZBO18LWfW7tOLYV5-QN89v-ArC-xHz7binFlL9m7KmQoOZ_qv52CYBxA0M8LlyyLytyXW5RmQJQGrzGjewcPTG4bGO7tpqfBN9pwmc3zDpTH1omnv8k_ax8jyH/s1600/missionaries.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="243" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHCYBZHgRXxmd22Yo_FgZBO18LWfW7tOLYV5-QN89v-ArC-xHz7binFlL9m7KmQoOZ_qv52CYBxA0M8LlyyLytyXW5RmQJQGrzGjewcPTG4bGO7tpqfBN9pwmc3zDpTH1omnv8k_ax8jyH/s320/missionaries.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
Dr Zakir Naik mengungkapkan bahwa jumlah misionaris saat ini mencapai satu juta orang. Di antara mereka, ada yang tugasnya berkeliling untuk mendangkalkan aqidah umat Islam. Salah satu caranya, memulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Pertanyaan Pertama</b></div>
<div dir="ltr">
“Apakah dijelaskan dalam Al Quran bahwa Injil adalah firman Tuhan?”</div>
<div dir="ltr">
Biasanya muslim yang ditanya demikian akan langsung menjawab, “Ya, disebutkan”</div>
<div dir="ltr">
“Kalau begitu mengapa engkau tidak mengikuti Injil?”</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Pertanyaan Kedua</b></div>
<div dir="ltr">
“Berapa banyak nama Nabimu (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam) disebutkan dalam Al Quran?”</div>
<div dir="ltr">
Muslim yang tahu akan menjawab, “Lima kali. Empat kali dengan nama Muhammad dan satu kali dengan nama Ahmad”</div>
<div dir="ltr">
“Berapa banyak nama Yesus Kristus (Isa ‘alaihi salam) disebutkan dalam Al Quran?”</div>
<div dir="ltr">
Muslim yang tidak tahu, akan diberitahu oleh misionaris yang mempelajari Al Quran itu. Bahwa Isa disebutkan 25 kali.</div>
<div dir="ltr">
“Mana yang lebih besar, Muhammad yang disebutkan lima kali atau Yesus yang disebutkan 25 kali dalam Al Quran?” demikian pertanyaan misionaris berikutnya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Pertanyaan Ketiga</b></div>
<div dir="ltr">
“Apakah Nabi Muhammad punya ayah dan punya ibu?”</div>
<div dir="ltr">
“Ya”</div>
<div dir="ltr">
“Apakah Isa (Yesus) dilahirkan dengan ibu dan ayah?”</div>
<div dir="ltr">
“Isa memiliki ibu tetapi tidak memiliki ayah”</div>
<div dir="ltr">
“Mana yang lebih hebat, orang yang dilahirkan dengan cara biasa dengan adanya ibu dan ayah atau yang terlahir tanpa ayah?”</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Pertanyaan Keempat</b></div>
<div dir="ltr">
“Apakah Nabi Muhammad memiliki mukjizat?”</div>
<div dir="ltr">
“Ya”“Apakah Nabi Muhammad bisa menghidupkan orang mati?”</div>
<div dir="ltr">
“Tidak” (Karena dalam Al Quran dan hadits tidak disebutkan mukjizat itu)</div>
<div dir="ltr">
“Apakah Isa bisa menghidupkan orang mati?”</div>
<div dir="ltr">
“Ya” (salah satu mukjizat Nabi Isa, dengan izin Allah, bisa menghidupkan orang mati)</div>
<div dir="ltr">
“Mana yang lebih hebat, yang tidak bisa menghidupkan orang mati atau yang bisa menghidupkan orang mati?”</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Pertanyaan kelima</b></div>
<div dir="ltr">
“Apakah Nabimu Muhammad sekarang secara fisik meninggal atau hidup?”</div>
<div dir="ltr">
“Meninggal”</div>
<div dir="ltr">
“Apakah Yesus (Isa) sekarang meninggal atau masih hidup?”</div>
<div dir="ltr">
“Masih hidup” “Mana yang lebih hebat, yang sudah meninggal atau yang masih hidup hingga sekarang?”</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pertanyaan-pertanyaan itu membuat banyak muslim yang tidak memahami Al Quran menjadi bingung. Namun, sebenarnya semuanya hanya pertanyaan licik misionaris. Jawabannya sudah ada dalam Al Quran.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Jawaban atas Pertanyaan Misionaris</b></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Di antara cara untuk mendangkalkan aqidah, bahkan sampai memurtadkan, misionaris menggunakan sejumlah pertanyaan. Dr Zakir Naik membeberkan lima pertanyaan utama yang biasa dipakai para misionaris. Berikut ini pertanyaan tersebut dan jawabannya:</div>
<ul>
<li><b>Pertanyaan Pertama</b></li>
</ul>
<div dir="ltr">
“Apakah dijelaskan dalam Al Quran bahwa Injil adalah firman Tuhan?”</div>
<div dir="ltr">
Biasanya muslim yang ditanya demikian akan langsung menjawab, “Ya, disebutkan”</div>
<div dir="ltr">
“Kalau begitu mengapa engkau tidak mengikuti Injil?”</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jawaban atas Pertanyaan Pertama:</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Al Quran memang mengatakan Injil adalah kitab Allah sebagaimana Taurat juga kitab Allah. Al Quran membenarkan keduanya, sebagaimana tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 3.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ</div>
<div dir="rtl" style="text-align: center;">
“</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil” (QS. Ali Imran: 3)</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jadi Injil dibenarkan Al Quran sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Bukan berarti harus diikuti, sebagaimana Taurat juga dibenarkan sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya tetapi tidak untuk diikuti.Bahkan seharusnya, orang yang percaya pada Taurat dan Injil, mereka mengikuti Al Quran sebagaimana orang yang berpegang pada sesuatu akan mengikuti update terbaru dari sesuatu itu.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ آَمِنُوا بِمَا نَزَّلْنَا مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَطْمِسَ وُجُوهًا فَنَرُدَّهَا عَلَى أَدْبَارِهَا أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّا أَصْحَابَ السَّبْتِ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا</div>
<div dir="rtl" style="text-align: right;">
“</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
Hai orang-orang yang telah diberi Alkitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan kitab yang ada pada kamu...” (QS. An Nisa’: 47)</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Selain itu, Injil yang dibenarkan Al Quran adalah Injil yang otentik. Injil pada zaman Nabi Isa sebelum diubah oleh para pemalsu. Adapun Injil yang ada sekarang, telah beberapa kali mengalami perubahan, misalnya pada Persidangan Nicea pada tahun 325 M. Pada tahun 1881 dirilis Injil King James Version (KJV) yang merevisi beberapa hal yang dianggap bertentangan. Pada tahun 1952 dirilis Revised Standard Version (RSV) atas dasar ditemukannya beberapa cacat pada KJV.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<ul>
<li><b>Pertanyaan Kedua</b></li>
</ul>
<div dir="ltr">
“Berapa banyak nama Nabimu (Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam) disebutkan dalam Al Quran?” Muslim yang tahu akan menjawab, “Lima kali. Empat kali dengan nama Muhammad dan satu kali dengan nama Ahmad”</div>
<div dir="ltr">
“Berapa banyak nama Yesus Kristus (Isa ‘alaihi salam) disebutkan dalam Al Quran?”</div>
<div dir="ltr">
Muslim yang tidak tahu, akan diberitahu oleh misionaris yang mempelajari Al Quran itu. Bahwa Isa disebutkan 25 kali.</div>
<div dir="ltr">
“Mana yang lebih besar, Muhammad yang disebutkan lima kali atau Yesus yang disebutkan 25 kali dalam Al Quran?” demikian pertanyaan misionaris berikutnya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jawaban atas Pertanyaan Kedua:</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Nabi Isa ‘alaihis salam memang disebutkan dalam Al Quran lebih banyak daripada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, penyebutan yang lebih banyak itu tidak menunjukkan siapa yang lebih besar atau lebih agung.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Nabi Musa, bahkan disebutkan lebih banyak lagi. Nama Nabi Musa disebutkan sebanyak 124 kali dalam Al Quran. Di Surat Al Baqarah 13 kali, di Surat Ali Imran 1 kali, di Surat An Nisa’ 2 kali, di Surat Al Maidah 3 kali, di Surat Al An’am 2 kali, di Surat Al A’raf 18 kali, di Surat Yusuf 7 kali, di Surat Hud 3 kali, di Surat Ibrahim 3 kali, di Surat Al Isra’ 2 kali, di Surat Al Kahfi 2 kali, di Surat Maryam 1 kali, di Surat Thaha 16 kali, di Surat AL Anbiya’ 1 kali, di Surat Al Hajj 1 kali, di Surat Al MU’minun 2 kali, di Surat Asy Syu’ara’ 8 kali, di Surat An Naml 3 kali, di Surat Al Qashash 17 kali, di Surat AL Ankabut 1 kali, di Surat As Sajdah 1 kali, di Surat Al Ahzab 1 kali, di Surat Ash Shafat 2 kali, di Surat Ghafir 5 kali, di Surat Fushilat 1 kali, di Surat Az Zukhruf 1 kali, di Surat AL Ahqaf 2 kali, di Surat Adz Dzariyat 1 kali, di Surat An Najm 1 kali, di Surat Ash Shaf 1 kali, dan di Surat An Naziat 1 kali.Nah, jika karena disebutkan lebih banyak dalam Al Quran kemudian otomatis lebih agung, apakah orang-orang Nasrani mau mengakui bahwa Nabi Musa lebih agung daripada Nabi Isa?</div>
<div dir="ltr">
Bahkan, jika karena disebutkan lebih banyak dalam Al Quran kemudian dianggap menjadi Tuhan, apakah orang-orang Nasrani mau mengakui bahwa Musa adalah Tuhan?</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Satu hal lagi, Al Quran hampir selalu menyebut Nabi Isa lengkap dengan bin Maryam. Hanya 4 kali nama Nabi Isa disebut sendirian tanpa bin Maryam yaitu pada Surat Ali Imran ayat 52, Ali Imran ayat 55, Ali Imran ayat 59, dan Az Zukhruf ayat 63. Selebihnya selalu disebut Isa bin Maryam. Untuk menegaskan bahwa Isa adalah anak Maryam, bukan anak Tuhan sebagaimana klaim kaum Nasrani.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<ul>
<li><b>Pertanyaan Ketiga</b></li>
</ul>
<div dir="ltr">
“Apakah Nabi Muhammad punya ayah dan punya ibu?”</div>
<div dir="ltr">
“Ya”</div>
<div dir="ltr">
“Apakah Isa (Yesus) dilahirkan dengan ibu dan ayah?”</div>
<div dir="ltr">
“Isa memiliki ibu tetapi tidak memiliki ayah”</div>
<div dir="ltr">
“Mana yang lebih hebat, orang yang dilahirkan dengan cara biasa dengan adanya ibu dan ayah atau yang terlahir tanpa ayah?”</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jawaban atas Pertanyaan Ketiga:</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Nabi Isa memang tidak memiliki ayah. Namun, bukan berarti lebih hebat daripada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Apalagi jika kemudian dijadikan tuhan, sama sekali keliru. Sekarang saya tanya, mana yang lebih hebat, Isa yang lahir tanpa ayah atau Adam yang tanpa ayah dan tanpa ibu? Jika Isa lahir tanpa ayah kemudian dijadikan tuhan, seharusnya Adam lebih berhak untuk dijadikan tuhan karena tidak memiliki ayah dan tidak memiliki ibu.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Al Quran menjelaskan penciptaan Isa dan Adam sebagai berikut:</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آَدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
“</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
Sesungguhnya misal (penciptaan Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seoang manusia), maka jadilah ia” (QS. Ali Imran: 59)</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Karena lahir tanpa ayah, orang Kristen juga menyebut Yesus anak Tuhan. Dalam Yohanes 6:67-69, Yesus disebut anak tuhan oleh Petrus. Karena disebut anak tuhan, lantas dituhankan. Padahal ada banyak orang yang disebut “anak Tuhan” dalam Injil. Adam adalah anak Tuhan, Efraim adalah anak Tuhan, Ezra adalah anak Tuhan. Semua orang yang dituntun Tuhan adalah anak-anak Tuhan. Jadi anak Tuhan adalah kata yang digunakan dalam Injil yang artinya seseorang yang mengikuti ajaran Tuhan. Jika orang Kristen masih ngotot menjadikan Yesus sebagai Tuhan, carilah di Injil pernyataan Yesus yang mengatakan “Akulah Tuhan” atau “Sembahlah aku.” Niscaya tidak akan pernah ketemu.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<ul>
<li><b>Pertanyaan Keempat</b></li>
</ul>
<div dir="ltr">
“Apakah Nabi Muhammad memiliki mukjizat?”</div>
<div dir="ltr">
“Ya”</div>
<div dir="ltr">
“Apakah Nabi Muhammad bisa menghidupkan orang mati?”</div>
<div dir="ltr">
“Tidak” (Karena dalam Al Quran dan hadits tidak disebutkan mukjizat itu)</div>
<div dir="ltr">
“Apakah Isa bisa menghidupkan orang mati?”</div>
<div dir="ltr">
“Ya” (salah satu mukjizat Nabi Isa, dengan izin Allah, bisa menghidupkan orang mati)</div>
<div dir="ltr">
“Mana yang lebih hebat, yang tidak bisa menghidupkan orang mati atau yang bisa menghidupkan orang mati?”</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jawaban atas Pertanyaan Keempat :</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Salah satu mukjizat Nabi Isa ‘alaihis salam adalah menghidupkan orang mati. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:</div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
وَرَسُولًا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآَيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ</div>
<div dir="rtl" style="text-align: right;">
"</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (dia Isa berkata), "Aku datang kepadamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritakan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman." (QS. Ali Imran: 49)</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Namun ingat, yang menghidupkan orang mati itu adalah Allah. Nabi Isa mengakuinya sendiri. Demikian pula dalam Injil, Yesus mengakui bahwa yang menghidupkan orang mati adalah Allah. Bukan dirinya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sahabatku Lazarus mati, maka kembalikanlah ruh kepadanya Tuhan “. Allah memperkenankan doanya dan berfirman, “Mintalah, sesungguhnya engkau akan memperoleh apa yang engkau minta”. Ketika Yesus menyeru Lazarus agar keluar kepadanya, ia berkata, “Bapa, Aku mengucap syukur kepadamu, karena engkau telah mendengarkan aku. Aku tahu, bahwa engkau selalu mendengarkan aku” (Yohanes 11: 41-42)</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Lalu besar mana mukjizat Nabi Isa dengan mukjizat Nabi Muhammad? Jika dikatakan bahwa menghidupkan orang mati adalah mukjizat terbesar Nabi Isa, ternyata dalam Injil disebutkan ada lima orang yang bisa menghidupkan orang mati. Selain Nabi Isa (Yesus), mereka adalah Nabi Ilyas (Elia), Nabi Ilyasa (Elisa), Yehezkiel (seorang nabi di kalangan Nabi Israel menurut Injil), dan Petrus.<br />
Apakah dengan begitu, mereka semua juga dianggap sebagai Tuhan karena menurut Injil bisa menghidupkan orang mati? Sungguh lucu.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Nah, berbeda dengan Nabi-Nabi sebelumnya yang mukjizatnya kadang serupa dengan Nabi yang lain, Rasulullah Muhammad memiliki banyak mukjizat dan yang terbesar adalah Al Qur’an. Jika mukjizat yang lain sudah tidak bisa dilihat lagi bekasnya, Al Quran tetap ada hingga hari kiamat.</div>
<div dir="ltr">
Dan Al Quran sendiri menantang siapapun di dunia ini untuk menandinginya, dan hingga saat ini tidak ada yang bisa menerima tantangan ini.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ . فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ</div>
<div dir="rtl" style="text-align: right;">
“</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Qur’ân yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal al-Qur’ân itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allâh, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya), dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, (neraka itu) telah disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 23-24)</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Anda berani menerima tantangan ini, Pak Misionaris?</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<ul>
<li><b>Pertanyaan Kelima</b></li>
</ul>
<div dir="ltr">
“Apakah Nabimu Muhammad sekarang secara fisik meninggal atau hidup?”</div>
<div dir="ltr">
“Meninggal”</div>
<div dir="ltr">
“Apakah Yesus (Isa) sekarang meninggal atau masih hidup?”</div>
<div dir="ltr">
“Masih hidup”</div>
<div dir="ltr">
“Mana yang lebih hebat, yang sudah meninggal atau yang masih hidup hingga sekarang?”</div>
<div dir="ltr">
Jawaban atas Pertanyaan Kelima.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pertanyaan ini justru akan meruntuhkan doktrin terbesar Kristen.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dalam Al Quran memang dinyatakan bahwa Nabi Isa ‘alaihis salam tidak disalib. Yang disalib adalah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا</div>
<div dir="rtl">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS. An Nisa’: 157)</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jika orang Kristen mengatakan Yesus masih hidup, berarti yang disalib bukan Yesus. Sama seperti firman Allah dalam Al Quran tersebut. Namun jika Yesus tidak mati disalib, tidak ada konsep penebusan dosa sebagaimana yang dijadikan pijakan gereja saat ini. Jadi Anda meyakini yang mana? Yesus masih hidup karena tidak disalib atau Yesus mati disalib? Anda pasti akan bingung sendiri.</div>
<div dir="ltr">
Adapun pertanyaan siapa yang lebih hebat, orang yang meninggal atau orang yang masih hidup, bukanlah pertanyaan yang tepat. Anda masih hidup, Nabi Musa telah meninggal. Siapa yang lebih hebat?</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Khusus untuk Nabi Isa yang diangkat Allah dan nanti akan diturunkan menjelang hari kiamat, itu bukanlah kehebatan Nabi Isa atas Nabi Muhammad namun semata-mata atas kehendak Allah dalam rangka menegaskan kesalahan orang-orang yang menganggapnya sebagai Tuhan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
لَيْسَ بَيْنِى وَبَيْنَهُ نَبِىٌّ – يَعْنِى عِيسَى – وَإِنَّهُ نَازِلٌ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الإِسْلاَمِ فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ</div>
<div dir="rtl">
“</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
Tidak ada nabi (yang hidup) antara masaku dan Isa. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak terlalu pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna sedikit kuning. Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah. Beliau akan memerangi manusia hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah” (HR. Abu Daud; shahih)</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Artikel: Tarbiyah</div>
<div dir="ltr">
<br />
</div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-12629454074932539632017-02-28T18:40:00.000+07:002017-04-10T18:46:03.210+07:009 Manusia Pembuat Kerusakan Yang Dijelaskan Dalam Al-Quran<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA-ekVu0EyZW5meVtfksU1vhy0_JrEkcdEXSFVebBXasLnX9SHGeKODwF4KJor0888sZH3AP8ItOI-r67O4mPX8fCEHFDzJHpcIuz0LtcU6IcAf6MAhUSOjRq8KceXDtwOpje0-rs1VG7f/s1600/9+Naga.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhA-ekVu0EyZW5meVtfksU1vhy0_JrEkcdEXSFVebBXasLnX9SHGeKODwF4KJor0888sZH3AP8ItOI-r67O4mPX8fCEHFDzJHpcIuz0LtcU6IcAf6MAhUSOjRq8KceXDtwOpje0-rs1VG7f/s320/9+Naga.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
Entah ini keberuntungan atau lainnya, kejadian di Indonesia dengan munculnya 9 NAGA yang akan, sedang dan telah menginvasi NKRI, sangat mirip seperti yang digambarkan dalam ayat- ayat Allah di bawah ini: </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Qs. An-Naml ayat 48 - 53</b></div>
<div dir="ltr">
<br />
<b>1. Siapa mereka:</b></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
وَكَانَ فِى ٱلْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ ﴿٤٨</div>
<div dir="rtl">
"</div>
<div dir="ltr">
"Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan."(Q.S.27:48)</div>
<div dir="ltr">
<br />
<b>2. Mereka hendak berbuat makar: </b></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
قَالُواْ تَقَاسَمُواْ بِٱللَّهِ لَنُبَيِّتَنَّهُۥ وَأَهۡلَهُۥ ثُمَّ لَنَقُولَنَّ لِوَلِيِّهِۦ مَا شَهِدۡنَا مَهۡلِكَ أَهۡلِهِۦ وَإِنَّا لَصَٰدِقُونَ ﴿٤٩</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
Mereka berkata: "Bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar".(Q.S.27:49)<br />
</div>
<div dir="rtl">
وَمَكَرُوا۟ مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ﴿٥٠</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. (Q.S.27:50)</div>
<div dir="ltr">
<br />
<b>3. Bagaimana kesudahannya mereka dan beserta pengikutnya: </b></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَٰهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٥١</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya (Q.S.27:51)</div>
<div dir="rtl" style="text-align: right;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةًۢ بِمَا ظَلَمُوٓا۟ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ ﴿٥٢</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu (terdapat) pelajaran bagi kaum yang mengetahui.<br />
(Q.S.27:52)</div>
<div dir="ltr">
<br />
<b>4. Sesungguhnya Allah membela, menyelamatkan, memberi pertolongan dan kemenangan orang beriman: </b></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: right;">
وَأَنجَيْنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَكَانُوا۟ يَتَّقُونَ ﴿٥٣</div>
<div dir="rtl" style="text-align: left;">
<br /></div>
<div dir="ltr">
"Dan telah Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka itu selalu bertakwa". (Q.S.27:53)<br />
</div>
<div dir="ltr">
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari firman Allah ini. Tanda-tanda pertolongan Allah sudah hadir. Mari kita renungi ayat2 ini agar kita berhati-hati dalam melangkah ke depan, sebagai peringatan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-19638754582552708532016-12-30T15:49:00.000+07:002017-04-10T15:53:07.366+07:00Raja Minyak dari Kuli<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5wYlMsMWWXLoE-Rr0_YoHWoCWkIF66Yb32B2h9vXHraC42waA2E-FiqkRDH3X36jgpj1Jvp_nMEdOhu4kURlW9motyGFBnHVJXVH7rGMdXGpgI2Jw5Kv8CyYNC5peEAHM3mwc9vLpbDN-/s1600/Al-Naimi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5wYlMsMWWXLoE-Rr0_YoHWoCWkIF66Yb32B2h9vXHraC42waA2E-FiqkRDH3X36jgpj1Jvp_nMEdOhu4kURlW9motyGFBnHVJXVH7rGMdXGpgI2Jw5Kv8CyYNC5peEAHM3mwc9vLpbDN-/s320/Al-Naimi.jpg" width="320" /></a></div>
<div dir="ltr">
Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun 40-an. Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya yang kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak didepannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan: "Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur". Suara itu berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya diperusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajemen Amerika.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hardikan itu selalu terngiang di kepalanya. Ia lalu bertanya-tanya: Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa segelas air saja dilarang untukku? Apakah karena aku pekerja rendahan, sedangkan mereka insinyur ? Apakah kalau aku jadi insinyur aku bisa minum? Apakah aku bisa jadi insinyur seperti mereka?</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pertanyaan ini selalu tengiang-ngiang dalam dirinya. Kejadian ini akhirnya menjadi momentum baginya untuk membangkitkan "DENDAM POSITIF". Akhirnya muncul komitmen dalam dirinya.</div>
<div dir="ltr">
Remaja miskin itu lalu bekerja keras siang hari dan melanjutkan sekolah malam hari. Hampir setiap hari ia kurang tidur untuk mengejar ketertinggalannya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tidak jarang olok-olok dari teman pun diterimanya. Buah kerja kerasnya menggapai hasil. Ia akhirnya bisa lulus SMA. Kerja kerasnya membuat perusahaan memberi kesempatan padanya untuk mendalami ilmu. Ia dikirim ke Amerika mengambil kuliah S1 bidang teknik dan master bidang geologi. Pemuda ini lulus dengan hasil memuaskan. Selanjutnya ia pulang ke negerinya dan bekerja sebagai insinyur.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kini ia sudah menaklukkan dendamnya, kembali sebagai insinyur dan bisa minum air yang dulu dilarang baginya. Apakah sampai di situ saja? Tidak, karirnya melesat terus. Ia sudah terlatih bekerja keras dan mengejar ketinggalan, dalam pekerjaan pun karirnya menyusul yang lain. Karirnya melonjak dari kepala bagian, kepala cabang, manajer umum sampai akhirnya ia menjabat sebagai wakil direktur, sebuah jabatan tertinggi yang bisa dicapai oleh orang lokal saat itu. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ada kejadian menarik ketika ia menjabat wakil direktur. Insinyur Amerika yang dulu pernah mengusirnya, kini justru jadi bawahannya. Suatu hari insinyur bule ini datang menghadap karena ingin minta izin libur dan berkata; "Aku ingin mengajukan izin liburan. Aku berharap Anda tidak mengaitkan kejadian air di masa lalu dengan pekerjaan resmi ini. Aku berharap Anda tidak membalas dendam, atas kekasaran dan keburukan tindakanku di masa lalu"</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Apa jawab sang wakil direktur mantan pekerja rendahan ini: "Aku ingin berterimakasih padamu dari lubuk hatiku yang paling dalam karena kau melarang aku minum saat itu. Ya dulu aku benci padamu. Tapi, atas izin Allah, kamulah sebab kesuksesanku hingga aku bisa seperti ini".</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kini dendam positif lainnya sudah tertaklukkan. Lalu apakah ceritanya sampai disini? Tidak. Akhirnya mantan pegawai rendahan ini menempati jabatan tertinggi di perusahaan tersebut. Ia menjadi Presiden Direktur pertama yang berasal dari bangsa Arab. Tahukan Anda apa perusahaan yang dipimpinnya? Perusahaan itu adalah Aramco (Arabian American Oil Company) perusahaan minyak terbesar di dunia. Ditangannya perusahaan ini semakin membesar dan kepemilikan Arab Saudi semakin dominan. Kini perusahaaan ini menghasilkan 3.4 juta barrels (540,000,000 m3) dan mengendalikan lebih dari 100 ladang migas di Saudi Arabia dengan total cadangan 264 miliar barrels (4.20×1010 m3) minyak dan 253 triliun cadangan gas. Atas prestasinya Ia ditunjuk Raja Arab Saudi untuk menjabat sebagai Menteri Perminyakan dan Mineral yang mempunyai pengaruh sangat besar terhadap dunia.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tahukah kisah siapa ini? Ini adalah kisah Ali bin Ibrahim Al-Naimi yang sejak tahun 1995 sampai 2016 menjabat Menteri Perminyakan dan Mineral Arab Saudi. Terbayangkah, hanya dengan mengembangkan hinaan menjadi dendam positif, isu air segelas di masa lalu membentuknya menjadi salah seorang penguasa minyak yang paling berpengaruh di seluruh dunia.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Itulah kekuatan"DENDAM POSITIF" Kita tidak bisa mengatur bagaimana orang lain berperilaku terhadap kita.Kita tidak pernah tahu bagaimana keadaan akan menimpa kita. Tapi kita sepenuhnya punya kendali bagaimana menyikapinya. Apakah ingin hancur karenanya? Atau bangkit dengan semangat "Dendam Positif."</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-75583668016769045762016-07-30T21:13:00.004+07:002016-07-30T21:13:55.213+07:00Kisah Nyata Seorang Gadis Bosnia, Toleransi : Air Susu Dibalas Air Tuba<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_uIpGdF_YtUseZek55Dx30QsEw2CBHwsx8kkf1s3EJm5pz7UzZnfiTP2YDyZmmmLoaL9kUZYd6m9zr-PXgbz6V0sBI25NIwyWbJfjx1aI1h5ueRdRg3AQH9fXXKNzmLR5lGtDUF62I3lH/s1600/perang-bosnia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_uIpGdF_YtUseZek55Dx30QsEw2CBHwsx8kkf1s3EJm5pz7UzZnfiTP2YDyZmmmLoaL9kUZYd6m9zr-PXgbz6V0sBI25NIwyWbJfjx1aI1h5ueRdRg3AQH9fXXKNzmLR5lGtDUF62I3lH/s400/perang-bosnia.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">puing-puing gedung akibat perang Bosnia di Sarajevo</td></tr>
</tbody></table>
<div dir="ltr">
Suatu kisah nyata yang ditulis oleh seorang gadis Bosnia. Zlata Filipovic lahir di Sarajevo, 3 Desember 1980, ia anak tunggal dari kedua orang tua asli Muslim Sarajevo. Ayah Zlata adalah seorang pengacara. Ibunya adalah ahli kimia. Sebelum terjadi serangan Kristen Serbia terhadap kaum Muslim Bosnia Herzegovina di bulan April 1992, keluarga Zlata adalah keluarga yang berkecukupan. Sebagai keluarga Muslim, keluarga Zlata, seperti juga keluarga Muslim lainnya di Bosnia sebelum perang tidak menampakkan identitas keislamannya secara menyolok. Yang perempuan tak memakai kerudung dan yang laki-laki tidak berpakaian seperti orang muslim. Mereka berpenampilan dan berperilaku menyerupai ataupun mirip seperti warga Eropa umumnya, setelah itu barulah di paling akhir identitas, mereka adalah Muslim.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Bosnia sebelum perang adalah negeri yang sangat damai dimana kehidupan berjalan tenang dan tenteram. Meskipun mayoritas Muslim, banyak dari orang dewasa Bosnia tidak mengerjakan sholat.<br />Gadis-gadisnya juga biasa pergi ke diskotik dan bar. Tidak ada hal yang mencolok antara Muslim dan non Muslim. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ketika Natal, hampir seluruh warga Bosnia merayakannya. Tak peduli Muslim atau bukan. Ketika Hari Raya Idul Fitri pun demikian. Anak-anak Bosnia terbiasa dengan momen-momen barat seperti valentine, April mop, tahun baru, halloween dan sejenisnya sebelum terjadinya perang. Itulah potret dari keluarga-keluarga Bosnia kebanyakan. Di Indonesia, keluarga seperti itu biasa disebut keluarga sekuler atau Islam KTP.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Namun keislaman sudah jadi cukup alasan warga Muslim Bosnia untuk dihabisi dan dibantai. Kebencian yang begitu besar di dada pemimpin-pemimpin kristen Serbia, sepanjang tahun mereka menanti-nantikan saat yang tepat menyerang Muslim Bosnia. Walaupun orang-orang muslim "sekuler" itu ikut-ikutan merayakan berbagai hari raya umat Kristen atas nama toleransi dan kerukunan antar umat beragama.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dibawah pimpinan Slobodan Milosevic, seorang pemimpin fasis yang lebih kejam dari Adolf Hitler melancarkan perang besar-besaran demi mewujudkan ambisi gilanya mendirikan Serbia Raya. Dengan amat bernafsu, Milosevic memerintahkan tentaranya untuk menghabisi Muslim Bosnia secara genosida dengan cara apapun, termasuk pemerkosaan sistematis. Muslim Bosnia yang tadinya tidak begitu mempedulikan nilai-nilai Islam terhenyak kaget bukan kepalang. Teman, saudara dan anggota keluarga yang beragama lain yang tadinya akrab, natalan bersama, valentinan bersama dan sebagainya kini berbalik menyerang dan membunuhi mereka. Alasannya hanya satu : karena mereka Muslim, seolah-olah Muslim adalah dosa yang tak terampuni dan harus di basmi.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Orang-orang Bosnia dengan cepat mereka sadar pada kondisi yang sedemikian terlambat, bahwa mereka adalah Muslim. Pembersihan etnis Muslim Bosnia membuat mereka kembali kepada nilai-nilai Islam yang hakiki. </div>
<div dir="ltr">
<br />
Beruntunglah mereka yang segera sadar, kasihan dan celakalah mereka yang telah terbunuh dalam kondisi menyerupai kaum kafir, mereka akan dihukumi sebagaimana orang kafir (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031).</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ditengah-tengah puing bangunan yang hancur, desingan peluru yang menggema dan ledakan mortir, dan kepiluan tangisan korban pemerkosaan. Muslim Bosnia kembali mendekap erat identitas nenek moyang mereka selama ini. Yang perempuan kembali menggunakan kerudung dan para lelaki sambil menenteng senjata untuk bertahan dan mulai kembali sholat, adzan mulai bergema di sela-sela gedung yang roboh. Kitab suci Alquran yang telah lama tersimpan di lemari-lemari dibuka kembali.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Nermina Jasarevic, aktivis relief international Bosnia berkeliling ke negara-negara Muslim guna menggalang solidaritas Bosnia menyatakan, " berpuluh-puluh tahun kami hidup berdampingan dengan saudara-saudara kami yang berlainan agama, kami sangat toleran tapi kebaikan kami dibalas begitu pahit, mudah-mudahan ini jadi pelajaran bagi kami untuk tidak pernah meninggalkan islam". Dengan sedih yang mendalam, Muslimah Bosnia itu berpesan ," Semoga apa yang kami alami, tidak terjadi oleh bangsa-bangsa muslim lainnya. Biarlah bosnia menjadi hikmah bagi kita semua." Demikianlah sejarah yang hampir sama sebagaimana Islam bisa dihabisi di negara Islam Spanyol (Andalusia).</div>
<div dir="ltr">
<br />
Dari kisah diatas kita tahu bagaimana keadaan sekeliling kita di Indonesia yang mayoritas muslim, hendaknya kita saling mengingatkan apabila ada saudara/saudari kita yang mulai jauh dari keislamannya untuk bertaubat, karena hal itulah yang menjadi awal dari musibah yang mengerikan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-3157289171190638472016-07-12T11:57:00.001+07:002016-07-12T11:57:34.811+07:00Pahala Sedekah Yang Tak Berhenti Mengalir<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyjRyAd8dXpE72EuhHX34dCJblf9xoGNAxv4orjBgKKeOZpxx4bEXCNscz9WaqWe6_9dCo-BbfljWXLXF2mfO-cc05KkLJ-MkRb65FSsKP4yUxUfWfrVl9ksLt3QFI4gSnavA5AL9rHKbY/s1600/sumur-utsman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyjRyAd8dXpE72EuhHX34dCJblf9xoGNAxv4orjBgKKeOZpxx4bEXCNscz9WaqWe6_9dCo-BbfljWXLXF2mfO-cc05KkLJ-MkRb65FSsKP4yUxUfWfrVl9ksLt3QFI4gSnavA5AL9rHKbY/s400/sumur-utsman.jpg" width="400" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Suatu hari, di Madinah, tidak terlalu jauh dari masjid Nabawi, ada sebuah properti sebidang tanah dengan sumur yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Sumur itu dikenal dengan nama Sumur Ruma (The Well of Ruma) karena dimiliki seorang Yahudi bernama Ruma. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sang Yahudi menjual air kepada penduduk Madinah, dan setiap hari orang antri untuk membeli airnya. Di waktu-waktu tertentu sang Yahudi menaikkan harga airnya seenaknya, dan rakyat Medinah pun terpaksa harus tetap membelinya karena hanya sumur inilah yang tidak pernah kering. </div>
<div dir="ltr">
Melihat kenyataan ini, Rasulullah SAW berkata, "kalau ada yang bisa membeli sumur ini, balasannya adalah Surga". Seorang sahabat nabi bernama Usman bin Affan RA mendekati sang Yahudi. Usman menawarkan untuk membeli sumurnya. Tentu saja Ruma sang Yahudi menolak. Ini adalah bisnisnya, dan ia mendapat banyak uang dari bisnisnya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tetapi Usman bukan hanya pebisnis sukses yang kaya raya, tetapi ia juga negosiator ulung. Ia bilang kepada Ruma, "aku akan membeli setengah dari sumur mu dengan harga yang pantas, jadi kita bergantian menjual air, hari ini kamu, besok saya" Melalui negosiasi yang sangat ketat, akhirnya sang Yahudi mau menjual sumurnya senilai 1 juta Dirham dan memberikan hak pemasaran 50% kepada Usman bin Affan. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Apa yang terjadi setelahnya membuat sang Yahudi merasa keki. Ternyata Usman menggratiskan air tersebut kepada semua penduduk Madinah. Pendudukpun mengambil air sepuas-puasnya sehingga hari kesokannya mereka tidak perlu lagi membeli air dari Ruma sang Yahudi. Merasa kalah, sang Yahudi akhirnya menyerah, ia meminta sang Usman untuk membeli semua kepemilikan sumur dan tanahnya. Tentu saja Usman harus membayar lagi seharga yang telah disepakati sebelumnya. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Hari ini, sumur tersebut dikenal dengan nama Sumur Usman, atau The Well of Usman. Tanah luas sekitar sumur tersebut menjadi sebuah kebun kurma yang diberi air dari sumur Usman. Kebun kurma tersebut dikelola oleh badan wakaf pemerintah Saudi sampai hari ini. Kurmanya dieksport ke berbagai negara di dunia, hasilnya diberikan untuk yatim piatu, dan pendidikan. Sebagian dikembangkan menjadi hotel dan proyek proyek lainnya, sebagian lagi dimasukkan kembali kepada sebuah rekening tertua di dunia atas nama Usman bin Affan. Hasil kelolaan kebun kurma dan grupnya yang di saat ini menghasilkan 50 juta Riyal pertahun (atau setara 200 Milyar pertahun.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sang Yahudi tidak akan penah menang. Kenapa? Karena visinya terlalu dangkal. Ia hanya hidup untuk masa kini, masa ia ada di dunia. Sedangkan visi dari Usman Bin Affan adalah jauh kedepan. Ia berkorban untuk menolong manusia lain yang membutuhkan dan ia menatap sebuah visi besar yang bernama Shadaqatun Jariyah, sedekah berkelanjutan. Sebuah shadaqah yang tidak pernah berhenti, bahkan pada saat manusia sudah mati. MasyaAllah. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tetaplah jaga sedekah kita kepada sesama, karena sedekah kita akan kembali kepada kita..</div>
<div dir="ltr">
<br />
</div>
<div dir="ltr">
(Dari berbagai sumber)<br />
</div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-24670790048302599772016-07-12T11:35:00.002+07:002016-07-12T11:35:23.975+07:00Hashashin, Pengkhianatan Syiah Dalam Perang Salib<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJyZscXSX_dmfhCHtrxcUAOL1M8yliWSu5etZ3UhnziwhM33qF2tytnl_so-echlSnfyV_EDAedYfqj4mPGHD5or5GVVicgtIk92awDvNSc7zafYOl4NVeSjaVnEj0sh2eTAMbNIIzm8pX/s1600/hasyasyin_army.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJyZscXSX_dmfhCHtrxcUAOL1M8yliWSu5etZ3UhnziwhM33qF2tytnl_so-echlSnfyV_EDAedYfqj4mPGHD5or5GVVicgtIk92awDvNSc7zafYOl4NVeSjaVnEj0sh2eTAMbNIIzm8pX/s400/hasyasyin_army.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Sejarah perseteruan Islam dan Kristen, baik dalam ranah teologis-ideologis maupun konflik fisik selalu aktual untuk dikaji. Terutama setelah berakhirnya perang dingin Amerika dan Rusia. Dalam tesis Huntington, perseteruan Islam-Keriten adalah ‘The Clash of Civilization’ alias benturan peradaban.<br /><br />Secara khusus, umat Islam menghadapi dua masalah utama, dari luar meliputi gerakan kristenisasi dan liberalisasi sedang dari dalam dihantam dengan persoalan konflik antara sesama. Selain banyaknya pengkhianat umat yang rela berkolaborasi dengan musuh untuk melemahkan dan merawat kekacauan serta menjauhkan umat dalam bingkai akidah yang benar lagi selamat: Ahlussunnah wal Jamaah.<br /><br />Demi mengais pelajaran dari sejarah, penulis mencoba kembali mengangkat peristiwa paling fenomenal dalam perjalanan umat Islam dan perseteruannya dengan Kristen serta pengkhianatan penganut Syiah untuk menghancurkan umat Islam dari dalam.<br /><br /><b>Perang Salib</b><br />
<br />Kita mulai dari Pertempuran Manziket pada tahun 1071 Masehi, ketika Turki Seljuk menghancurkan Bizantium lalu menawan Kaisarnya, menggemparkan dunia Barat dan Timur. Selanjutnya, memicu semacam pesan-pesan dari Bizantium, kaisar tertawan seakan menyeru para kesatria Barat untuk datang membantu mereka atas nama kesatuan Kristen.<br /><br />Akhirnya, para patriark Konstantinopel mengirim pesan mendesak kepada saingan beratnya di Barat, sang paus, memperingatkan bahwa jika Konstantinopel jatuh, pengikut Muhammad yang ‘kafir’ itu akan langsung datang membanjiri kota suci Roma. Ancaman.<br /><br />Masalah lain, ketika para peziarah (hujjaj) dari Barat yang datang ke Tanah Suci mereka, Yerussalem di bawah kendali pemerintahan Seljuk yang baru saja direbut dari kekuasaan Fathimiyah yang berpusat di Mesir. Seljuk yang berasal dari bangsa Turki ini, memperlakukan para peziarah secara tidak sopan dan terus-menerus menggannggu dan menghalangi para hujjaj Kristen itu, walaupun tidak disiksa, seperti dipukili dan dibunuh, namun pelecehan dan penghinaan kadang lebih menyesakkan.<br /><br />Sekembalinya ke kampung halaman mereka di Barat, para peziarah menceritakan keadaan dan pengalaman mereka. Mengeluh tentang penghinaan yang ditumpahkan pada mereka oleh orang kafir di tanah suci.<br /><br />Akibatnya, tahun 1095, Paus Urbanus II terpaksa turun tangan, menyampaikan pidato terbuka berapi-api di luar sebuah biara di Prancis yang dinamai ‘Claremont’. Di sana, ia mengatakan pada majelis bangsawan Prancis, Jerman, dan Italia bahwa dunia Kristen berada dalam ancaman. Ia menjelaskan secara detail penghinaan yang diterima para peziarah di Tanah Suci dan menyerukan orang beriman untuk membantu saudara-saudara mereka mengusir orang Turki dari Yerussalem.<br /><br />Paus Urban menyarankan bahwa mereka yang menuju ke Timur harus mengenakan salib berbentuk kotak merah sebagai lambang pencarian mereka. Ekspedisi harus disebut “croisade” dari “croix” bahasa Prancis untuk “salib”, dan dari inilah berasalnya nama yang dibekukan pada sejarawan untuk segenap upaya itu: Crusades atau Perang Salib, (Tamim Ansary, 2009).<br /><br />Dengan wewenang yang ada padanya, Paus memutuskan bahwa siapa pun yang berangkat ke Yerussalem untuk membunuh kaum kafir muslim akan menerima pengampunan atas dosa-dosanya. Menggiurkan memang. “Pergilan ke Timur anak muda, kata Paus. Tunjukkan diri kalian yang sejati sebagai mesin pembunuh mengagumkan yang untuk itulah kalian telah dilatih masyarakat kalian, penuhi sakumu dengan emas tanpa rasa bersalah, rebutlan tanah yang jadi hak kalian sejak lahir, dan sebagai akibat dari itu semua, masuklah ke surga setelah kalian mati!” Begitu mantra sang Paus.<br /><br />Tentara ‘salib’ itu pun berduyung-duyung datang ke Timur, berziarah dan untuk merebut Yerussalem, serta merampas hak orang Islam yang kafir itu, dan jika bisa membantai mereka sehabis-habisnya.<br /><br />Pemerintah Seljuk yang menguasai Yerussalem, Kilij Arslan, suatu hari di tahun 1096 mendapat info tentang adanya penyusup yang mereka anggap tentara bayaran dari Balkan, dan menyebut mereka sebagai “Al-Ifranj” orang “Franj” atau ditulis “Frank”. Laporan yang sampai secara detail bahwa, para Franj berpakaian aneh, walaupun ada yang berpakaian seperti tentara, tapi hampir semuanya mengenakan salib berbentuk sepetak kain merah yang dijahitkan di pakaian mereka. Konyolnya, tantara salib itu terang-terangan mengatakan bahwa kedatangan mereka untuk menaklukkan Yerussalem yang didahului dengan menaklukkan Nicea, Arslam melacak rute yang telah dan akan mereka lalui, menyiapkan penyergapan, lalu, menghancurkan, menyapu bersih seperti semut, membunuh banyak, menangkap dan menawan lainnya, mengejar sisanya, sampai segelintir kembali ke Bizantium, membuat laporan.<br /><br />Namun, Arslan tidak mengerti, jika pasukan yang ia hancurkan seperti semut itu hanyalah rekrutan dari semua golongan lapisan masyarakat, petani, tukang, pedagang, bahkan wanita dan anak-anak. Mereka bukan tentara profesional. Mayoritas adalah para pemuda yang putus asa, tidak tahu mahu kerja apa, karena lahan pertanian telah direbut golongan bangsawan penindas. Gelombang pertama pasukan salib adalah rintisan dari rangkaian gerakan penyerangan yang akan menngguncang kaum muslimin selama dua abad ke depan, dan akan menjadi dendam sejarah bagi umat Kristen yang apinya tidak pernah padam sampai sekarang. Crusade!<br /><b><br />Tragikomedi</b><br />
<b> </b><br />Terbukti, tahun berikutnya, 1097 ketika Kilij Arslan mendengar bahwa lebih banyak lagi tentara Franj akan tiba, ia menepis ancaman itu sambil menepuk dada. Dia tidak paham bahwa Tentara Salib gelombang kedua ini benar-benar kesatria pemanah yang dipimpin oleh komandan militer tangguh dan berpengalaman tempur dari negeri-negeri yang menjadikan perang sebagai olah raga di Eropa. Pertempuran kedua pasukan laksana perang penunggang kuda berpakaian ringan menembakkan panah kepada tank lapis baja kesatria abad pertengahan Eropa Barat. Para kesatria tangguh dari pasukan Salib Franj benar-bener memorak-moranda pasukan Islam berdarah Turki itu, merangsek maju tanpa dapat dihentikan. Merebut kota kekuasaan Arslan lalu memaksa penguasanya lari ke salah satu kerabatnya untuk berlindung. Pasukan salib menuju Edessa, selebihnya ke pantai Mediterania menuju Antiokhia.<br /><br />Raja Antiokhia mengirimkan permohonan pada raja Damaskus, namanya Daquq. Daquq, ingin membantu, tapi cemas tentang kakaknya Ridwan, raja Aleppo yang akan menyerang dan menyambar Damaskus jika ia meninggalkan kotanya. Penguasa Mosul setuju untuk membantu, tapi dia juga sedang sibuk berperang dengan orang lain di sepanjang jalan, dan ketika akhirnya tiba terlambat, dia terlibat pertempuran dengan Daquq yang juga tiba terlambat, kedua pasukan muslim itu akhirnya pulang dengan tangan hampa.<br /><br />Dalam sejarah Islam, inilah Perang Salib untuk kali pertama. Membacanya, laksana sebuah tragikomedi persaingan internal dimainkan di satu kota dengan kota lainnya. Ketika Antiokhia jatuh di tangan pasukan salib, para kesatria melakukan balas dendam atas sedikit perlawanan dari kota itu dengan pembantaian dan pembunuhan secara acak, lalu terus bergerak ke selatan, menuju sebuah kota bernama Ma’ara.<br /><br />Mendengar apa yang terjadi di Nicea dan Antiokhia, secara psikologis penduduk negeri Ma’ara sudah kalah sebelum bertarung. Kesatria salib mengepung mereka, sampai akhrinya terjadi negosiasi dengan pemimpin Ma’ara dan pasukan salib: kami akan masuk ke kotamu tanpa merusak apa pun, dan membiarkan kalian bebas, tidak ada pertumpahan darah walau setetas, demikian janji para ksatria. Dan, pihak Ma’ara setuju, membukakan mereka pintu gerbang kota.<br /><br />Apa yang terjadi, terjadilah. Begitu tentara salib masuk kota dengan mulusnya, mereka bukan hanya melakukan pembantaian. Mengamuk secara menakutkan, bahkan sampai merebus orang muslim dewasa untuk sup dan menusuk anak-anak sebagai sate, memanggang mereka di atas bara api, lalu menyantap.<br /><br />Albert Aix yang ikut dalam penaklukan Ma’ara, sebagaimana dinarasikan Tamin Ansary, menulis, Pasukan kami bukan hanya tidak segan-segan memakan bangkai orang Turki dan Saracen, mereka juga memakan anjing, (Tamim Ansary, 2009).<br /><br />Pernyataan ini dengan jujur menegaskan bahwa pasukan perang salib selain biadab juga kanibal, dan memiliki selera menyantap orang Turki muslim lebih baik daripada memakan anjing.<br /><br />Ketika tentara salib berpesta-pora dari satu negeri ke negeri lainnya, menebar teror dan muslihat, Wazir Mesir, di bawah Dinasti Fathimiyah, Afdhal, mengirim surat pada kaisar Bizantium mengucapkan “Selamat atas kesuksesan pasukan salib” dan mengharapkan mereka jadi aliansi untuk menjadikan pasukan salib jauh lebih berhasil. Memang, selama ini, Seljuk dan Abbasiyah yang Sunni selalu tidak akur dengan Fathimiyah yang Syiah, dan kedatangan pasukan salib yang menguasai negeri-negeri Sunni adalah laksana hadiah dan bala bantuan bagi Dinasti Syiah Fathimiyah.<br /><br />Karena itu, Dinasti Fathimiyah mencoba membujuk kaum salibis, bahwa ia ingin Yerussalem di bawah kendalinya, dan pasukan salib dapat masuk ke kota suci itu sebagai tamu terhormat. Tapi, pasukan kristen itu menjawab, bahwa mereka tidak butuh perlindungan, untuk Yerussalem, mereka akan datang dengan ‘pedang terhunus’.<br /><br />Pasukan salib, datang melintasi kota-kota kosong sebelum sampai ke Yerussalem. Para penduduk lari bersembunyi ketika mereka lewat. Sesampai di kota suci, Yerussalem, mereka terkendala dengan dinding kota yang terkunci dengan tembok begitu perkasa dan tinggi. Pengepungan terjadi selama empat puluh hari, lalu mencoba menggunakan taktik seperti sebelum masuk Ma’ara. Buka pintu gerbang, tak seorang pun akan dirugikan, kata mereka pada pemerintah Yerussalem.<br /><br />Setelah masuk kota suci dambaan mereka, pasukan salib terlibat pembantaian, pertumpahan darah begitu tragis, dan drastis, dengan tumpukan kepala, tangan, dan kaki di sepanjang jalan. Mereka menumpahkan darah ‘orang kafir’ hingga sampai selutut. Membunuh sedikitnya 70 ribu orang muslim dan juga Yahudi dalam jangka hanya dua hari. Awalnya orang Yahudi mencari aman dengan mengungsi ke sinagoge utama mereka yang besar, tetapi ketika kumpul di sana untuk berdoa dan keselamatan, tentara salib menutup semua pintu dan jendela, lalu membakar bangunan itu menghanguskan hampir seluruh warga Yahudi Yerussalem dalam sekali sambar.<br /><br />Penduduk asli yang Kristen pun tidak benasib begitu baik. Ini karena tak satu pun dari mereka sebagai jemaat Gereja Roma, melainkan berasal dari gereja Timur seperti Yunani, Armenia, Koptik, atau Nestorian. Pasukan Salib Franj memandang mereka sebagai sempalan dan ahli bid’ah akidah juga ibadah, dan sebagaimana mereka pandang, bid’ah kadang lebih buruk daripada kafir. Akhirnya, Franj menyita harta milik penganut Kristen Timur ini lalu mengirim mereka ke pengasingan.<br /><br />Pencaplokan Yerussalem menjadi titik penting dalam invasi Franj. Pasukan salib yang menang lalu memproklamirkan kerajaan Yerussalem tempat yang menduduki peringkat tertinggi di antara keempat negara lebih kecil yang berhasil direbut tentara salib Franj, lainnya adalah kerajaan Antiokhia, Kabupaten Edesse, dan Tripoli.<br /><br />Itulah keempat negeri yang menjadi kerajaan tentara Salib, berkembang dalam kemuraman selama beberapa dekade. Kedua belah pihak terus mengalami bentrokan secara sporadis selama beberapa dekade, Salibis Franj kerap memenangkan pertempuran melawan kaum muslimin, tapi kerap pula menelam kekalahan. Memukul umat Islam, atau terkena pukulan, dan mereka juga kerap bertengkar antar sesama, sebagaimana kaum muslimin. Bahkan, kadang terpaksa akur dengan mengadakan kesepakatan bersama pengkhianat dari dari kedua belah pihak. Islam dan Kristen.<br /><br />Dalam satu pertempuran Raja Tancred yang Kristen dari Antiokhia berperang melawan amir muslim Jawali dari Mosul. Sepertiga dari pasukan Tancred saat itu terdiri dari prajurit Aleppo, yang bersekutu dengan Kaum Hashasin dan memiliki hubungan erat dengan para tentara salib.<br /><br /><b>Hashashin-Syiah</b><br />
<b> </b><br />Namun, tidak semua perang dan kekacauan antarsesama umat Nabi Muhammad berlangsung secara spontan, sebab, ada yang bermain di belakang layar, menjadi skenario dan produser, supaya umat terus menerus berada dalam kubang perselisihan.<br /><br />Hashashin, sibuk di belakang layar, menjadi aktor dan produser kenistaan. Misalnya, tepat sebelum Perang Salib dimulai, Hassan Sabbah telah mendirikan basis operasi kedua di Suriah, dikelolah oleh bawahan yang kelak dijuluki oleh Tentara Salib sebagai Si Tua dari Gunung (the old man of the mountain). Pada saat perang berlangsung hampir semua yang bukan Hashashin benci pada Hashashin, setiap kekuatan di negeri itu berusaha memburu mereka, musuh kaum Hashashin, termasuk Dinasti Fathimiyah yang berpaham Syiah, dan tentu saja negeri-negeri Sunni, seperti Turki Seljuk, dan Khalifah Abbasiyah. Pada saat yang sama, tentara Salib pun berperang melawan seluruh musuh Hashashin. Maka secara de facto Hashashin dan Tentara Salib Franj memiliki himpunan musuh yang sama, sehingga mereka bersekutu, sebuah kolaborasi yang sempurna.<br /><br />Hashashin yang lebih populer di Barat dengan sebutan “Assassin” adalah salah satu cabang dari Syi’ah Ismailiyah. Mereka mendirikan beberapa pemukiman di Suriah, Iran, Irak, dan Lebanon. Mereka mengirim orang yang berdedikasi untuk membunuh pemimpin penting Sunni, yang dianggap mereka sebagai “kaum kafir perebut takhta”, (https://en.m.wikipedia.org/wiki/Hashasin). Tentu saja sangat keliru jika menyederhanakan Hashashin hanya sekadar ‘Pembunuh Bayaran’ seperti dimaknai dalam kamus Barat.<br /><br />Mereka adalah kawanan teroris, mafia, atau bandit dengan jumlah pasukan memadai, terorganisir dengan rapi, terlatih dengan apik, memiliki kemampuan membunuh siapa dan apa pun yang dapat dilihat mata kepala. Teroris karena kerjaan mereka selalu menebarkan teror di seluruh penjuru negeri, sebagai mafia, mereka sangat oportunis, dapat bersekutu atau bekerja dengan siapa pun yang penting menguntungkan, termasuk jin dan iblis, dan sebagai bandit karena tidak ada hukum yang ia taati kecuali hukum sesuai dengan kepentingan, dan jika menguntungkan mereka. Namun, lebih dari semua itu, Hashasin, didorong oleh sebuah ideologi Syiah, memandang, bahwa umat Islam mana pun, selain dari sekte mereka sesat dan harus ditumpas. Maka, kolaborasi dengan para kesatria Salib adalah sebuah kesempurnaan untuk menghancurkan umat. Hashashin dari dalam, ldari luar oleh Salibis Franj.<br /><br />Tidak ada yang tahu secara pasti, kapan Hashashin ini muncul, namun menurut Syamsuddin Arif, yang pakar dalam segala aspek terkait Ibnu Sina (980-1037 M) menyebut bahwa Ayah Ibn Sina yang menjabat sebagai gubernur Bukhara di bawah Khalifah Al-Amir Nur bin Mansur, kerap menyetor upeti sebagai ‘jatah preman’ pada kawanan Hashashin. Lalu di sinilah muncul persepsi liar dari kalangan Syiah bahwa Ibnu Sina adalah penganut Syiah. Padahal tidak ada bukti dalam bentuk apa pun, jika ia menganut aliran menyesatkan tersebut, andai itu benar, maka pasti dapat dilacak dalam karya tulisnya yang mencapai 450 buah. Hanya saja, didapati beberapa pandangannya dalam ranah akidah dipandang menyimpang, namun tidak mengeluarkan dirinya dari Ahlussunnah apalagi sebagai muslim.<br /><br />Dalam situasi yang kacau balau di negeri-negeri muslim. Seruang jihad di kumandangkan beberapa ulama dan pemimpin yang paham akan situasi. Menggelorakan bahwa perang ini didorong atas nama agama, Yerussalem direbut, dan umat Islam dari satu negeri ke negeri yang lain dibantai. Tapi, sebagian besar umat melihat bahwa jihad adalah hal aneh, kata itu hanya ada dalam kitab dan diktat, bukan dalam realisasi dengan mengangkat senjata atau dalam arti qital. Tidak ada jihad, karena selama ini perang yang terjadi adalah antarsesama negara atau kelompok muslim. Selain, hanya sekadar untuk mendapat hadiah harta rampasan, dan kekuasaan dalam daerah baru yang tertaklukkan. Perang, saat itu bagi umat Islam semacam perpecahan dan kekacauan yang terus terawat.<br /><br />Selama abad pertama invasi Pasukan Salib Franj, setiap kali kaum muslim mulai bergerak ke aras persatuan, Hashashin membunuh para tokoh kunci, yang memantik gejolak baru. Misalnya, pada tahun 1113 M, Gubernur Mosul mengadakan konferensi para pemimpin muslim, untuk mengatur serangan bersatu melawan Franj. Akan tetapi, tepat sebelum pertemuan dimulai, seorang pengemis mendekati gubernur dalam perjalanan ke masjid, pura-pura meminta sedekah, lalu tiba-tiba menikamkan sebilah pisau di dadanya dan, serangan bersatu itu pun pupus.<br /><br />Sebelas tahun kemudian, 1124, agen Hashashin membunuh ulama paling berpengaruh kedua yang menyerukan jihad. Tahun berikutnya, sekelompok yang diduga sufi menyerang dan membunuh khatib yang selalu menyulut api jihad. Tahun 1126, Hashashin kembali membunuh Al-Borski, raja tangguh Aleppo dan Mosul yang, dengan menyatukan kedua kota besar itu, dapat membentuk benih sebuah negara muslim bersatu di Suriah. Baroski bahkan telah berjaga-jaga dengan mengenakan baju besi di bawah pakaiannya, karena ia tahu, Hashashin mengintai. Tetapi saat beberapa sufi gadungan menyerangnya, salah satu dari mereka berteriak, Sasar Kepalanya! Mereka tahu tentang baju besinya. Baroski pun tewas. Putranya naik tahta, seperti ayahnya, ia kambali menyerukan persatuan untuk melawan pasukan Salib, namun, Hashashin juga membunuhnya, lalu empat bersaudara mengklaim tahta kembali membenamkan Suriah dalam kubang perang antarasesama saudara.<br /><br />Sejak awal perang salib, pembunuhan demi pembunuhan terhadap tokoh-tokoh kunci berpengaruh kerap terjadi, walaupun beberapa peristiwa tidak terbukti sebagai perbuatan Hashashin, namun karena ibarat sinetron yang diputar berulang-ulang, pembedanya hanya pada setting waktu dan sasaran, namun aktornya cenderung itu-itu saja, maka masyarakat lambat-laun akan tahu dan mengarah pada satu muara: Teroris Hashashin.<br /><br />Gelombang yang akhirnya mulai menerpa dan mengancam para kesatria Salib Franj adalah serentetan pemimpin muslim yang masing-masing lebih besar dari yang pernah ada. Yang pertama di antara mereka adalah Jenderal Zangi dari Turki, yang memerintah Mosul, lalu mengambil Aleppo, dan kemudian menyerap kota-kota lainnya yang dikuasai Franj, dan pada akhirnya membuat sebuah teritorial yang ia sebut Suriah Bersatu, Zangi adalah rajanya. Inilah kebangkitan awal sejak lima puluh tahun, sebuah negara Islam lebih besar daripada satu kota dan sekitarnya di Syam.<br /><br />Pasukan Zangi dihormati karena dia sosok prajurit arketipal. Hidup apa adanya sebagaimana rakyatnya, makan apa yang mereka makan, dan tidak angkuh. Dia lalu menebar semacam propaganda bahwa umat Islam memiliki musuh bersama (common enemy) lalu mengatur kampanye melawan musuh itu. Pertama, ia menyaring habis seluruh kelemahan mesinnya dengan melenyapkan para penjilat dari istana serta para pelacur dari pasukannya, dan terpenting, dia membangun jaringan informan propagandis di seluruh Suriah untuk memastikan semua gubernurnya tetap sejalan.<br /><br />Tahun 1144, Sang Jenderal menaklukkan Edessa, yang menahbis dirinya menjadi pahlawan bagi dunia muslim. Edessa bukanlah kota terbesar di Timur, tapi merupakan kota pertama yang cukup besar yang berhasil direbut kembali kaum muslimin dari pasukan Salib, dan dengan merebut Edessa berarti merampas salah satu dari empat ‘Kerajaan Tentara Salib’, dan gelombang harapan mulai menjalar ke segenap pelosok Syam, di lain pihak, gelombang kecemasan telah menerpa Eropa Barat, lalu menginspirasi para raja dan pemuka agama untuk melancarkan: perang salib kedua.<br /><br />Zangi, mendorong dan mendukung para khatib di masjid-masjid untuk mengobarkan semangat jihad sebagai alat mempersatukan umat, dan itu sangat efektif. Sayangnya, Sang Jenderal juga memiliki kekurangan secara internal-personal, karena ia seorang pemabuk, dan penengkar bermulut kotor, yang juga ditularkan pada anak buahnya, dan tentu saja tidak disenangi para ulama, karena tidak layak memimpin pasukan jihad.<br /><br />Namun teori Ibnu Taimiyah benar, bahwa pemimpin fasik kadang bisa diterimah jika memiliki ketangguhan dalam mengatur bawahan dan menyusun strategi. Memakmurkan rakyat dan mengenyahkan musuh. Kadang lebih bisa diterima daripada pemimpin salih secara individu, namun lemah dalam manajerial dan tidak paham strategi membangun bangsa, apalagi melawan musuh, lalu dikelilingi para penjilat dan pelacur.<br /><br />Jasa Jenderal Zangi adalah, bahwa ia telah menciptakan sebuah gerakan anti-Salibis yang dapat dilanjutkan oleh penguasa lain yang saleh, dan maju ke depan sebagai panglima jihad. Ia telah membangun kanal untuk diairi generasi mendatang.<br /><br />Itulah kenyataannya, putra penerus tahtanya, Nuruddin Zangi namanya, memiliki sifat-sifat yang tidak dimilik ayahnya. Meskipun memiliki energi kemiliteran sama dengan ayahnya, Nuruddin berperawakan lebih halus, diplomatik, dan saleh. Dia menyerukan umat Islam untuk bersatu berpegang teguh pada ajaran Ahlussunnah wal-Jamaah karena itu, sejarawan Barat menjulukinya sebagai pemimpin dogmatis, dan menjadikan jihad sebagai salah satu tujuan dalam beragama. Ia telah menghidupkan citra tentang orang adil dan saleh yang berjuang bukan untuk ego, atau kekayaan, kekuasaan, tapi untuk umat. Dan, telah membangunkan umat dari mimpi panjang, mengembalikan kesadaran mereka, dan hebatnya, ia dapat memelihara semangat jihad yang dapat digunakan penguasa lain yang lebih besar dan mampu menyusun kemenangan politik dalam arti sesungguhnya. Dalam kisahnya, Nuruddin Zangi, pernah bermimpi berkali-kali, Nabi minta tolong padanya, kenyataannya, ada orang Yahudi sedang menggali kuburan Nabi untuk mencuri jasadnya.<br /><br /><b>Sang Penyelamat</b><br /><br />
Pemimpin dan penguasa yang datang itu adalah Salah Al-Din Yusuf ibn Ayub, orang Barat menyebutnya, Saladin, dan umat Islam mengenalnya sebagai Salahuddin Al-Ayyubi. Ia adalah keponakan salah satu jenderal tinggi Nuruddin.<br /><br />Pada tahun 1163, Nuruddin mengirim paman Salahuddin untuk menaklukkan Mesir di bawah Dinasti Fathimiyah, ia memang Ahlussunnah yang paham akan bahaya dan kesesatan Syiah. Sekaligus untuk jaga-jaga jangan sampai direbut oleh tentara Salib, dan jenderal itu membawa serta ponakannya. Sang Jenderal berhasil merebut Mesir, dan tak begitu lama kemudian, ia pun wafat, meninggalkan Salahuddin sebagai pewaris tanggungjawab. Secara resmi, Mesir masih milik Dinasti Fathimiyah, namun kekuasaan sesungguhnya milik wazirnya, dan pengadilan Mesir dengan senang hati menerima Salahuddin sebagai wazir baru pengganti sang paman, terutama karena ia masih muda, baru berumur 29 tahun, dan para pembesar istana berpikir bahwa usia muda dan minimnya pengalaman akan membuat ia mudah diperalat.<br /><br />Salahuddin, di bawah bayang-bayang pamannya, hanya sedikit menunjukkan tanda-tanda kebesarannya. Berwatak diam dan bersahaja, tidak menunjukkan kecendrungan untuk berperang apalagi ambisi sebagai penguasa. Segera setelah mengambil alih Mesir, Nuruddin memerintahkan untuk menghapus secara total Dinasti Fathimiyah. Di saat yang sama, Pemimpin Dinasti yang Syiah itu, adalah seorang pemuda yang baru berusia dua puluh tahun namun sakit-sakitan. Ia benar-benar tidak memerintah, hanya sekadar boneka para pembesar istana. Salahuddin menunaikan perintah Nuruddin secara lembut namun terencana. Menggulingkan Khalifah Fathimiyah secara perlahan, sehingga Sang Khalifah bahkan tidak mengetahui akan hal itu. Suatu Jumat, Salahuddin hanya mengatur agar seorang warga negara berdiri di atas mimbar membaca khutbah atas nama Khalifah Abbsiyah di Bagdad. Tak ada seorang pun yang protes, dan tindakan penggulingan yang lembut namun jitu itu, tuntas. Sedang, pemimpin dinasti yang muda dan sakit-sakitan itu pun kemudian wafat tanpa ia sadar bahwa dirinya telah menjadi warga biasa dan dinastinya talah lenyap. Lalu, menjadikan Salahuddin sebagai penguasa tunggal Mesir.<br /><br />Atasannya di Suriah, Nuruddin selalu mengatur pertemuan dengan sang bawahan, Salahuddin. Namun, bawahannya selalu ada alasan untuk tidak bertemu dan mengelak. Dia menyadari, jika bertemu dengan atasan akan terjadi pemutusan hubungan, karena kehebatannya sudah melebihi atasannya, namun, dia berfikir, senior tidak mesti diperlakukan tidak sopan. Ia bertahan, bahwa dirinya adalah bawahan Nuruddin sampai atasannya meninggal dunia. Kemudian, Salahuddin menyatakan dirinya adalah penguasa tunggal Mesir dan Suriah. Beberapa pengikut Nuruddin mengutuknya, dan menyebutnya pemula yang sombong dan tak tahu diri, tetapi mereka berenang melawan arus sejarah. Sang Penyelamat telah tiba.<br /><br />Salahuddin, berperawakan kecil, tampangnya seperti orang termenung, sorot matanya melangkolis. Tetapi ketika tersenyum, dia bisa memecahkan keheningan ruangan. Sangat dermawan, sampai-sampai memiskinkan dirinya sendiri, rendah hati terhadap yang lemah, tapi gagah di hadapan orang kuat. Tak ada yang dapat mengintimidasi dirinya, namun, kharismanya dapat mengintimidasi seluruh musuhnya. Sebagai seorang pemimpin militer, dia terbilang kawakan, tapi tidak istimewa. Kukuasaan dan kekuatannya, hakikatnya terletak pada kenyataan bahwa rakyat amat mencintainya. Kehidupan pribadinya amat zuhud, dan kerasnya terhadap diri sendiri, sebagaimana atasannya dahulu, Nuruddin, namun tidak menuntut orang lain atau bawahannya untuk ikut seperti dirinya. Para pengkhianat dan penjilat yang datang kepadanya justru heran, karena diberi hadiah atas kelakuannya. Dan inilah manusia yang pernah berkata, Bagiku, uang dan debu tidak ada bedanya!<br /><br />Hashashin berusaha keras untuk membunuh Salahuddin, sebagaimana yang kerap mereka lakukan pada penguasa sebelumnya. Dua kali mereka menerobos langsung ke kamar tidurnya ketika ia sedang terlelap. Sekali mereka melukainya di kepala tetapi dia sedang mengenakan penyangga leher dari bahan kulit dan helm logam di bawah serbannya. Setelah dua percobaan pembunuhan, Salahuddin memutuskan untuk menumpas habis Hashashin. Dia merencanakan pengepungan benteng mereka di Suriah.<br /><br />Apa yang terjadi terjadilah. Hashasin yang digambarkan sebagai teroris, mafia, dan bandit yang bagitu besar pengaruhnya bagi imajinasi publik, dan setelah membuat dua kali percobaan pembunuhan pada Salahuddin, justru menggali lobang kuburan sendiri, dan menjadikan Salahuddin laksana Hang Tuah dalam sejarah heroik dunia Melayu-Indonesia. Tak terkalahkan!<br /><br />Salahuddin, tidak pernah mengumumkan bagaimana memotong jantung kekuatan dan kehidupan Hashashin, yang jelas, setalah pengepungan itu, Hashashin benar-benar telah disapu lalu dimasukkan dalam kuburan galian mereka sendiri. Walaupun, masih ada yang tersisa, itu hanya sel-sel kecilnya yang berserakan di mana-mana, dan tidak pernah terdengar lagi gaungnya. Walaupun sejarah pernah mencatat bahwa Hashashin pernah berusaha membunuh Hulagu pada tahun 1226 M, namun dia gagal, kemudian kisah Hashashin lenyap sama sekali.<br /><br />Para sejarawan mencatat kemenangan demi kemenangan diraih Salahuddin dalam berbagai peperangan. Tapi, sesungguhnya kemenangan itu bermula ketika ia berhasil menyapu bersih para pentolah Hashashin-Syiah, dan perlahan namun pasti, mengunci mereka dalam ‘tong sampah sejarah’.<br /><br />Salahuddin bergerak dengan hati-hati, menyatukan umat dan melunakkan musuh-musuhnya. Dia tipikal penguasa yang suka, jika musuhnya kalah sebelum perang. Dan, perang hanya meledak jika semua jalan damai telah sumbat. Lihatlah, dia berusaha merebut kembali semua apa yang pernah dicaplok tentara salib tanpa melalui pertumpahan darah secara sengit, walau ia mampu memanggang musuhnya dalam perapian satu persatu: cukup dengan pengepungan, embargo ekonomi, dan negosiasi.<br /><br />Tahun 1187, ketika pindah ke Yerussalem, dia memulai dengan mengirim semacam proposal perdamaian berisi ‘pengusiran’ agar Tentara Salib Franj segera angkat kaki dari kota suci Yerussalem dengan damai. Sebagai konpensasi, orang Kristen yang ingin ikut dapat membawa harta benda milik mereka untuk kembali ke Eropa. Dan, orang Kristen yang ingin tetap di sana boleh-boleh saja, dan dapat mengamalkan agama mereka tanpa gangguan. Gereja akan dilindungi dan, para peziarah akan dipersilahkan masuk-keluar dengan aman. Terang saja, para kesatria salibis tak ingin melepaskan Yerussalem, karena itu adalah kemenangan hakiki mereka dan tujuan dari seluruh perang dan penaklukan. Salahuddin, lalu mengepung kota suci itu, mengambilnya dengan paksa lalu menanganinya persis apa yang pernah dilakukan Khalifah Umar bin Khattab: tidak ada pembantaian, tidak ada penjarahan, dan membebaskan semua tawanan, setelah membayar tebusan.<br /><br />Walaupun dilakukan dengan lembut, perebutan kembali Yerussalem oleh Salahuddin dengan sepenuhnya mengembalikan apa yang telah dirampas oleh Perang Salib Pertama dalam sejarah Islam, menimbulkan gejolak baru di Eropa dan mendorong tiga raja paling berpengaruh untuk merencanakan serangan Perang Salib ketiga yang sangat terkenal. Salah satunya adalah Frederick Barbarossa dari Jerman, yang jatuh dari kudanya ke dalam air setinggi beberapa inci dan tenggelam dalam perjalanan ke Tanah Suci. Yang lainnya adalah Raja Prancis Philip II, berhasil sampai ke Yerussalem, mengambil bagian dalam penaklukan pelabuhan Acre, dan kamudiaan pulang kelelahan.<br /><br />Yang tersisa tinggal Raja Inggris Richard I, dikenal bangsanya sebagai Hati Singa. Dia adalah perajurit perang yang tangguh, tetapi ia tidak layak menjadi kesatria teladan: dia mudah mengingkari janjinya dan rela melakukan apa saja demi memenangkan peperangan. Dia, dan Salahuddin saling berhadapan selama satu tahun, dan Richard memenangkan pertempuran utama mereka, tapi ketika mengepung Yerussalem pada Juni 1192, penyakit telah mengurangi kekuatannya dan udara panas membuatnya sesak napas. Salahuddin mengiriminya dokter dan buah segar serta salju dingin lalu menunggu Richard menyadari bahwa dia tidak memiliki cukup kekuatan untuk merebut kembali Yerussalem. Akhirnya, Richard setuju berdamai dengan Salahuddin, dengan syarat: kaum muslimin akan tetap memiliki Yerussalem, tetapi melindungi gereja-gereja milik orang Kristen, dan membiarkan mereka menjalankan iman tanpa gangguan, juga membiarkan para peziarah datang dan pergi sesuka hati. Richard dan segenap pasukan perang salib yang tersisa beranjak pulang, didahului oleh berita bahwa dia telah meraih semacam kemenangan di Tanah Suci. Ini terasa lucu, sebab kenyataannya, dia menyetujui persis seperti yang ditawarkan Salahuddin sejak awal. Dan, telah diperaktikkan selama perebutan kembali Yerussalem.<br /><br />Setelah perang salib ketiga usai, tidak banyak lagi hal penting yang berlaku, ada pun perang-perang yang terjadi, misalnya pada tahun 1206 di mana pasukan salib hanya kelelahan di sepanjang jalan, sebab dipukul mundur oleh pasukan yang ada di kota-kota Islam rute menuju Yerussalem. Dan, pada pertengahan abad ke-13, seluruh dorongan perang salib telah melemah di Eropa dan pada akhirnya pupus.<br /><br /><b>Penutup</b><br />
<b> </b><br />Kekalahan Pasukan Salib telah menjadi dendam sejarah dan berusaha untuk membayarnya, walaupun pada dasarnya umat Islam memandang bahwa perang telah usai, tidak ada dendam, dan hanya merebut kembali apa yang menjadi hak milik mereka. Selain itu, pasukan salibis selama pencaplokannya di berbagai negeri Muslim tidak membawa apa-apa kemajuan apalagi peradaban, yang diingat hanya kebengisan dan kebiadaban bahkan kanibalisme. Mereka justru menangguk ilmu dan meniru peradaban yang ada di negeri Timur, membawa balik ke Barat, lalu menyusun strategi, dan kembali ke Timur pada beberapa abad kemudian, dalam bentuk formasi pasukan salibis yang jauh lebih canggih, di saat umat Islam sedang tidur terlelap berkubang kemalasan, kemunduran, dan kejumudan.<br /><br />Kini, episode perang salib terus terulang, dan umat Islam terus saja berada dalam tekanan, terutama pasca pencaplokan Yerussalem melalui tangan Yahudi pada abad ke-19. Setiap ada yang bersuara untuk menyatukan umat, maka, ia akan dicap radikalisme dan terorisme. Nampaknya, Hashashin tetap ada di balik layar dalam bentuk yang berbeda, sayang umat terlalu lugu dan mudah diadu-domba.<br /><br />Negara-negara Islam di bawah Ahlussunnah satu-persatu rontok dan jatuh dalam lubang ular, sebagaimana yang terjadi di Irak, Mesir, Libiya, Lebanon, Suriah, dan kini Yaman.<br /><br />Negara-negara di kepulauan Nusantara pun jadi target, kaum Hashasin tersebar dengan formasi elegan, mengajak persatuan tapi menebar racun pada umat dengan memaki dan mengumpat sahabat Nabi. Hashasin-Syiah dapat bekerjasama dengan siapa dan apa pun untuk merontokkan Ahlussunnah, karena itu jangan heran jika muslim Rohingya dibantai lalu diusir oleh Buddha Miyammar, para penggiat HAM-Barat cuek saja, atau muslim Tolikara-Papua odilempari baru ketika salat Ied dan dibakar masjid, rumah dan tempat usahanya oleh Umat Kristen, Hashashin bersuka ria. Wallahu A’lam<br /><br />Oleh: Ilham Kadir, Peneliti MIUMI dan Kandidat Doktor Pendidikan Islam UIKA Bogor<br />
<br />
Sumber : <a href="http://ilhamkadirmenulis.blogspot.co.id/2015/10/hashashin-pengkhianatan-syiah-dalam.html" target="_blank">Ilham Kadir</a>Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-2438559472590668862016-06-04T20:04:00.000+07:002016-06-04T20:04:09.611+07:00Legenda Tinju Dunia Sepanjang Masa, Muhammad Ali Meninggal<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwp23xT_vI3uGt_Zu_OTwy9vIYBS1rsXkWcva8wCTAZdysyL1m_I2ntva_ot9XoDxy1ppUvxXLxzx5_Wn4ERbp434JaF7N8m948zE4dvyPvBVzPXB5ZTlGAInr3VojZ_mCEpg3WHZ0lL-n/s1600/muhammad-ali.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwp23xT_vI3uGt_Zu_OTwy9vIYBS1rsXkWcva8wCTAZdysyL1m_I2ntva_ot9XoDxy1ppUvxXLxzx5_Wn4ERbp434JaF7N8m948zE4dvyPvBVzPXB5ZTlGAInr3VojZ_mCEpg3WHZ0lL-n/s320/muhammad-ali.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Kabar duka menyelimuti dunia olahraga tinju. Muhammad Ali, sang legenda tinju dunia, telah meninggal di sebuah rumah sakit di negara bagian Arizona, AS.<br /><br />Ali meninggal hari Jumat, 3 Juni 2016 di sebuah Rumah Sakit Phoenix-Area, di mana ia telah menghabiskan beberapa hari terakhir dalam perawatan karena komplikasi pernapasan, sebagaimana yang disampaikan oleh juru bicara keluarga yang dikonfirmasi NBC News.<br /><br />Mantan juara dunia kelas berat yang berusia 74 tahun ini telah dirawat di rumah sakit sejak Kamis, 2 Juni 2016 dengan masalah pernapasan. Media AS melaporkan bahwa masalah paling rumit disebabkan oleh penyakit Parkinsonnya.<br /><br />Dijuluki The Greatest, Ali pensiun dari tinju pada tahun 1981 dengan rekor 56 kali menang dan hanya lima kalah. Ali dikenal secara global tidak hanya karena karir bertinjunya,tetapi juga aktivitasnya dalam memperjuangkan hak sipil.<br /><br />Dia telah dirawat di rumah sakit beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Ali menghabiskan waktu di rumah sakit pada tahun 2014 setelah menderita kasus ringan pneumonia dan pada tahun 2015 untuk infeksi saluran kemih.<br /><br />Penyakit parkinsonnya, diduga terkait dengan pukulan yang dialami selama karirnya yang membentang selama tiga dekade, telah membatasinya berbicara di depan umum selama bertahun-tahun. Namun, ia terus membuat penampilan dan mengungkapkan pendapatnya melalui anggota keluarga dan juru bicaranya.<br />
<br />Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-34931245007940463122016-05-21T21:44:00.002+07:002016-05-21T21:44:21.930+07:00Tangisan Anak Perempuan Sang Khalifah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8D5DVetc7wGsYnQ6QeiTYA4MzZfhI6hAHMhp2rDp51D_kA94szW2IVseiJb9xen2MDaKWl3-1sycqGeEA5aXVIXq1aSeCqQvjjj3fv5KakA4CT8CeFDm5WuCjjVNn5Ri41oP7GsapgaId/s1600/Khalifah+Umar+bin+Abdul+Aziz+dan+Anaknya.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8D5DVetc7wGsYnQ6QeiTYA4MzZfhI6hAHMhp2rDp51D_kA94szW2IVseiJb9xen2MDaKWl3-1sycqGeEA5aXVIXq1aSeCqQvjjj3fv5KakA4CT8CeFDm5WuCjjVNn5Ri41oP7GsapgaId/s320/Khalifah+Umar+bin+Abdul+Aziz+dan+Anaknya.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Dikisahkan bahwa anak perempuan khalifah Umar bin Abdul Aziz masuk keruangan ayahnya sambil menangis. Ketika itu ia masih seorang gadis kecil. Waktu itu adalah hari raya. Lalu beliau bertanya: Apa yang membuatmu menangis?<br />
<br />
Ia menjawab:<br />
<br />
"Seluruh anak-anak memakai pakaian baru....Sementara aku anak seorang Khalifah memakai pakaian yang sudah usang.."<br />
<br />
Umar tersentuh melihat tangisan anaknya. Kemudian beliau pergi menemui penjaga Baitul Mal, dan mengajukan permintaan kepadanya.<br />
<br />
"Bolehkah aku mengambil gajiku bulan depan?"<br />
<br />
Penjaga baitul mal bertanya:<br />
<br />
"Kenapa wahai Amirul Mu'minin?"<br />
<br />
Lalu ia menceritakan keadaan anaknya.<br />
<br />
Penjaga Baitul Mal menjawab: Tidak ada masalah, tapi dengan satu syarat.<br />
<br />
Umar bertanya: Apa syaratnya?<br />
<br />
Penjaga baitul mal:<br />
<br />
"Tuan bisa memberikan jaminan kepadaku bahwa tuan akan hidup sampai bulan depan, supaya bisa terus bertugas dan mendapatkan gaji yang ingin tuan ambil lebih dulu."<br />
<br />
Umar langsung meninggalkannya dan kembali menemui anaknya.<br />
<br />
Anaknya bertanya: "Apa yang sudah ayah lakukan..?"<br />
<br />
Beliau menjawab: "Apakah kalian bisa bersabar dan kita masuk surga bersama-sama, atau kalian tidak bisa bersabar dan ayahmu masuk neraka?"<br />
<br />
Mereka menjawab: "Kami akan sabar wahai ayahanda."<br />
<br />
***<br />
Sekiranya kita pada hari ini mempunyai tiga orang ini: penjaga Baitul Mal, Umar dan anak-anak Umar.<br />
<br />
Jadilah seperti mereka pada posisimu masing-masing. Berkorbanlah dengan kehidupan yang fana untuk memperoleh kehidupan yang abadi.<br />
<br />
Selama itu tidak halal bagimu. Maka jangan berusaha mendapatkannya dengan cara haram.<br />
<br />
Ya Allah, cukupkanlah kami dengan rezekiMu yang halal dari yang haram.<br />
<br />
(Disarikan dari ceramah seorang ustadz di mesjid)<br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Roboto, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">*dari fb Ustadz Zulfi Akmal, Cairo</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Roboto, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"><br /></span>Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-48349406353751165732016-05-21T18:39:00.000+07:002016-05-21T18:44:59.678+07:00Suatu Malam Di Istambul<div dir="ltr">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOdmXxLZRZTRln6ybnrZZifd4dw-waICiiWyuqjgDhhBE48Es-B8UpFybI2HzszFW_ElIzyiq30xaFjVESm78NWcJ0rCoZ7C5ZiNCw8drH-jBqUOBhZWvAEUaXZM5g4d6oFxbGvb69omv_/s1600/sultan_murad_iv_ghazi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOdmXxLZRZTRln6ybnrZZifd4dw-waICiiWyuqjgDhhBE48Es-B8UpFybI2HzszFW_ElIzyiq30xaFjVESm78NWcJ0rCoZ7C5ZiNCw8drH-jBqUOBhZWvAEUaXZM5g4d6oFxbGvb69omv_/s320/sultan_murad_iv_ghazi.jpg" width="213" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sultan Murad IV Ghazi</td></tr>
</tbody></table>
Di dalam buku hariannya Sultan Turki Murad IV mengisahkan, bahwa pada suatu malam dia merasakan kekalutan yang sangat, dia ingin tahu apa penyebabnya. Maka diapun memanggil kepala pengawalnya dan memberitahu apa yang tengah dirasakannya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sultan berkata kepada kepala pengawal: "Mari kita keluar sejenak".</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Di antara kebiasaan sang Sultan adalah melakukan blusukan di malam hari dengan cara menyamar.</div>
<div dir="ltr">
Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka di sebuah lorong yang sempit. Tiba-tiba, mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah. Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu, ternyata ia telah meninggal. Namun orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya tak peduli sedikitpun.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sultan pun memanggil mereka, mereka tak menyadari kalau orang tersebut adalah Sultan. Mereka bertanya: "Apa yang kau inginkan?.</div>
<div dir="ltr">
Sultan menjawab: "Mengapa orang ini meninggal tapi tidak ada satu pun di antara kalian yang mau mengangkat jenazahnya? Siapa dia? Di mana keluarganya?"</div>
<div dir="ltr">
Mereka berkata: "Orang ini Zindiq, suka menenggak minuman keras dan berzina".</div>
<div dir="ltr">
Sultan menimpali: "Tapi..., bukankah ia termasuk umat Muhammad shallallahu alaihi wasallam? Ayo angkat jenazahnya, kita bawa ke rumahnya".</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Mereka lalu membawa jenazah laki-laki itu ke rumahnya. Melihat suaminya meninggal, sang istripun menangis. Orang-orang yang membawa jenazahnya langsung pergi, tinggallah sang Sultan dan kepala pengawalnya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dalam tangisnya sang istri berucap kepada jenazah suaminya: "Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah. Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang sholeh".</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Mendengar ucapan itu Sultan Murad kaget. Bagaimana mungkin dia termasuk wali Allah sementara orang-orang membicarakan tentang dia begini dan begitu, sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya".</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sang istri menjawab: "Sudah kuduga pasti akan begini..."</div>
<div dir="ltr">
"Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko-toko minuman keras, dia membeli minuman keras dari para penjual sejauh yang ia mampu. Kemudian minuman-minuman itu dibawa ke rumah lalu ditumpahkannya ke dalam toilet, sambil berkata: "Aku telah meringankan dosa kaum muslimin".</div>
<div dir="ltr">
"Dia juga selalu pergi menemui para pelacur, memberi mereka uang dan berkata: "Malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi".</div>
<div dir="ltr">
"Kemudian ia pulang ke rumah, dan berkata kepadaku: "Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemuda-pemuda Islam".</div>
<div dir="ltr">
" Orang-orangpun hanya menyaksikan bahwa ia selalu membeli khamar dan menemui pelacur, lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan menjadikannya buah bibir."</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku: "Kalau kamu mati nanti, tidak akan ada kaum muslimin yang mau memandikan jenazahmu, mensholatimu dan menguburkan jenazahmu".</div>
<div dir="ltr">
Ia hanya tertawa, dan berkata: "Jangan takut, bila aku mati, aku akan disholati oleh Sultannya kaum muslimin, para Ulama dan para Auliya".</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Maka, Sultan Murad pun menangis, dan berkata: "Benar! Demi Allah, akulah Sultan Murad dan besok pagi kita akan memandikannya, mensholatkannya dan menguburkannya".</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Demikianlah, akhirnya prosesi penyelenggaraan jenazah laki-laki itu dihadiri oleh Sultan, para ulama, para masyaikh dan seluruh masyarakat.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
(Kisah ini diceritakan kembali oleh Syaikh Al Musnid Hamid Akram Al Bukhory dari Mudzakkiraat Sultan Murad IV)</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Wallahu a'lam bish shawwab. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saudaraku, Apa ikhtibar yang dapat kita ambil dari kisah ini ?? </div>
<div dir="ltr">
Jangan suka menilai orang lain dari sisi lahiriahnya saja. Atau menilainya berdasarkan ucapan orang lain. Terlalu banyak yang tidak kita ketahui tentang seseorang. Apalagi soal yang tersimpan di tepian paling jauh di dalam hatinya. Kedepankan prasangka baik terhadap saudaramu. Boleh jadi orang yang selama ini kita anggap sebagai calon penduduk neraka, ternyata penghuni Firdaus yang masih melangkah di bumi.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Jadi... , Jangan pernah menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya saja...</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-62845053013014746052016-04-02T18:49:00.001+07:002016-04-02T18:49:47.638+07:00April Mop, Sejarah Kelam Pembantaian Umat Islam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHjU7Nwii0JQofR5Yf_9MRTaLQ44MOp5Xt7FjxAw2NRPDYyaDevGizlVUbaBxtfpI7oRXPo0GmVPN-swjd8w3tcdiafemxclmQGVX0dXAYeJdky-hlxVJ6rlAtYHrqux9ORnbnolwKU3Fa/s1600/april_mop.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHjU7Nwii0JQofR5Yf_9MRTaLQ44MOp5Xt7FjxAw2NRPDYyaDevGizlVUbaBxtfpI7oRXPo0GmVPN-swjd8w3tcdiafemxclmQGVX0dXAYeJdky-hlxVJ6rlAtYHrqux9ORnbnolwKU3Fa/s400/april_mop.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Ketika bulan April menjelang, ada suatu kebiasaan jahiliyah yang patut kita waspadai bersama sebagai seorang Muslim yaitu 1 April sebagai hari April Mop. April Mop sendiri adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya?<br />
<br />Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.<br /><br />Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop yang hanya berlaku pada tanggal 1 April adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orangtua, saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.<br /><br />Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine’s Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.<br /><br />Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April’s Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.<br /><br />Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.<br /><br />Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur’an, namun bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur’an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.<br /><br />Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.<br /><br />Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur’an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.<br /><br />Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.<br /><br />Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.<br /><br />Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.<br /><br />Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.<br /><br />Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.<br /><br />Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.<br /><br />Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April’s Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.<br /><br />Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.<br /><br />Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, atau Anda sendiri, mungkin terkena bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari.<br />
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-88782016887677830012016-03-06T19:37:00.000+07:002016-04-03T19:45:21.441+07:00Gerhana Matahari Dalam Perspektif Islam<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI74CXiOossK3R6ThMi-sBBK2-n7Te79ovBlEo1abYfadKyy6M5WQRAY0qyTU1HzgQXkuHoJlAV9FouxLY5Xzt38MtCQEhA8F2lzOW6Tu2PPEPCezs9vFxLXaJU5IHWhkXth-QneqreUI3/s1600/gerhana-matahari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI74CXiOossK3R6ThMi-sBBK2-n7Te79ovBlEo1abYfadKyy6M5WQRAY0qyTU1HzgQXkuHoJlAV9FouxLY5Xzt38MtCQEhA8F2lzOW6Tu2PPEPCezs9vFxLXaJU5IHWhkXth-QneqreUI3/s400/gerhana-matahari.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gerhana Matahari Total</td></tr>
</tbody></table>
Gerhana Matahari Total akan melintas di 12 provinsi di Indonesia pada 9 Maret. Indonesia merupakan negara satu-satunya yang dapat menikmati Gerhana Matahari Total.<br />
<br />
Gerhana matahari merupakan peristiwa di mana posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar dan berada pada garis lurus. Saat itu Bulan akan melintas diantara Matahari dan Bumi, untuk beberapa waktu cahaya Matahari ke Bumi akan terhalang bayangan Bulan. Ketika fase total itu terjadi bulan menutupi Matahari, akan tampak corona Matahari akan tampak seperti menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi Bulan. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya
Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400
kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai
jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. (wikipedia.org)<br /><br />Lalu bagaimana kita sebagai umat Islam menyikapi peristiwa tersebut. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an :<br /><br />"Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar & bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui." (Qs.Yunus : 5)<br /><br />Gerhana merupakan sebuah fenomena alam yang kerap terjadi pada masa kita. Kejadian ini jelas adalah sebuah tanda-tanda kebesaran Allah, untuk memberikan sebuah pelajaran penting kepada manusia agar mau kembali kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.<br /><br />Banyak masyarakat awam yang tidak paham bagaimana menghadapi fenomena alami ini. Banyak di antara mereka yang mengaitkan kejadian alam ini dengan mitos-mitos dan keyakinan khurofat yang menyelisihi aqidah yang benar. Di antaranya, ada yang meyakini bahwa di saat terjadinya gerhana, ada sesosok raksasa besar yang sedang berupaya menelan matahari sehingga wanita yang hamil disuruh bersembunyi di bawah tempat tidur dan masyarakat menumbuk lesung dan alu untuk mengusir raksasa.<br /><br />Ada juga masyarakat yang meyakini bahwa bulan dan matahari adalah sepasang kekasih, sehingga apabila mereka berdekatan maka akan saling memadu kasih sehingga timbullah gerhana sebagai bentuk percintaan mereka.<br /><br />Sebagian masyarakat seringkali mengaitkan peristiwa gerhana dengan kejadian-kejadian tertentu, seperti adanya kematian atau kelahiran, dan kepercayaan ini dipercaya secara turun temurun sekeyakinan umum masyarakat.<br /><br />Kemudian Nabi bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Tidaklah keduanya mengalami gerhana karena kematian seseorang atau karena lahirnya seseorang. Jika keduanya mengalami gerhana, maka berdoalah kepada Allah dan sholatlah hingga gerhana selesai..” (HR. Bukhari dan Muslim)<br /><br />Gerhana matahari harus memberi nilai tambah dalam keimanan kita, bukan hanya menyaksikan, nobar dan sebagainya. Namun harus mampu menambah keimanan kita sebagaimana firman Allah:<br /><br />“Orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah maka bergetarlah hati mereka. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka,” (QS. Al-Anfal: 2).<br /><br />Semoga fenomena ini bukan ajang untuk selfi, mengukir album dan kesenangan lainnya. Tapi dengan kejadian ini mari kita ajak seluruh keluarga, anak didik di sekolah, pegawai di kantor dan tempat-tempat lainnya untuk bersama-sama takut kepada Allah, berdzikrir, berdo’a, bertakbir, sholat dan bersedekah. Wallahu a’lam.<br />Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-9191266271298248802016-03-04T08:41:00.002+07:002016-04-02T18:50:22.940+07:00Pohon Yang Tumbuh Di Atas Langit<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbP3M5m6ld0DSg5uOq8wRqKSFPm0MaXaRffyGgKvqsgcNU23-xrRhdeMv356tpyRKLo5arn4gidY38TY2t7LwxpFY-x8n9oW5WGIWSVnsbFlbrLrqsV9GstGzS_8StktG41t93ZdOt0Er/s1600/pohon+sidratul+munthaha-illustrasi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibbP3M5m6ld0DSg5uOq8wRqKSFPm0MaXaRffyGgKvqsgcNU23-xrRhdeMv356tpyRKLo5arn4gidY38TY2t7LwxpFY-x8n9oW5WGIWSVnsbFlbrLrqsV9GstGzS_8StktG41t93ZdOt0Er/s400/pohon+sidratul+munthaha-illustrasi.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">illustrasi pohon bidara</td></tr>
</tbody></table>
Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon bidara yang sangat tinggi, tumbuh di langit ke enam dan menjulang hingga langit ke tujuh. Di pohon ini lah Nabi Muhammad bertemu Allah SWT saat menjemput perintah shalat pada peristiwa Isra’ Mi’raj.<br />
<br />
Konon pohon inilah yang menandai akhir dari langit dan menjadi penanda batas dimana makhluk tidak dapat melewatinya. Dinamakan sidratul muntaha (pohon puncak), karena ilmu malaikat puncaknya sampai di sini. Tidak ada yang bisa melewatinya, kecuali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.<br />
<br />
Mengenai Sidratul Muntaha, banyak ulama yang menyodorkan berbagai pendapat. Hadist dari Ibnu Abbas (Radi Allah Anhu) mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang Sidratul Muntaha.<br />
<br />
Nabi Muhammad mendeskripsikan bagaimana perjalalannya ke Sidratul Muntaha yang ditemani oleh Malaikat Jibril. Ia menceritakan bagaimana keadaan Sidratul Muntaha namun tidak bisa menggambarkan keindahannya dengan rinci karena hanya Allah SWT yang maha tahu. Pandangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melebihi batas yang diizinkan. Ini menunjukkan bagaimana adab beliau saat menjadi tamu Allah SWT. <br />
<br />
Di sana Nabi Muhammad melihat berbagai kejadian yang luar biasa. Beliau melihat surga, melihat neraka dan melihat kejadian gaib pada malam isra miraj. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda<br />
<br />
Ketika saya dimi’rajkan ke langit ke tujuh, saya diajak ke sidratul muntaha,… ketika pohon ini diliputi perintah Allah, dia berubah. Tidak ada seorangpun manusia yang mampu menggambarkannya, karena sangat indah. (HR. Abu Ya’la Al-Mushili 3450 dan dishahihkan Husain Salim Asad).<br />
Nabi Muhammad SAW menggabarkan sekilas dalam beberapa hadist yang jika dirangkum menyebutkan bahwa Sidratul Muntaha adalah pohon yang terbuat dari emas seluruhnya. Beberapa dahan yang terbuat dari zamrud, ada juga yang dari ruby. Dari akarnya keluar dua sungai luar dan dua sungai dalam, Adapun dua yang dalam itu ada di surga sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan Eufrat. Pohon ini mengukur jarak seratus lima puluh tahun perjalanan dari kaki ke puncaknya.<br />
<br />
Nabi Muhammad SAW juga menggambarkan bahwa daun Sidratul Muntaha menyerupai telinga gajah, dan mereka sangat besar: Satu dahan saja dari mereka akan menutupi seluruh dunia. Buahnya berbentuk seperti kendi air. Seluruh pohon yang ditelan oleh cahaya. Pohon ini dikelilingi dan dipeluk oleh banyak malaikat di atasnya. Malaikat Jibra'il juga memiliki tempatnya pada cabang-cabang pohon ini, dan itu adalah cabang yang terbuat dari zamrud hijau<br />
<br />
Selain itu, juga tersembur sebuah pegas di bawah pohon itu. Malaikat Jibril mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa pegas tersebut itu bernama Salsabil. Ini adalah sumber dari dua air, satu adalah Kawthar (Kelimpahan); yang lain adalah Rahma (rahmat). Kedua sungai mengalir sebelum gerbang Garden. Musim semi Salsabil adalah sumber dari perairan ini.<br />
<br />
Dikatakan pula bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam telah melihat Allah yang berupa cahaya. Di Sidratul Muntaha ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan perintah salat 5 waktu.<br />
<br />
Dari beberapa hadist bisa menyimpulkan gambaran Sidratul Muntaha :<br />
Sidratul muntaha bentuknya pohon, layaknya pohon bidara. Sama nama, namun beda hakekat.<br />
<br />
<b>Pohon ini berada di atas langit ketujuh. (Menurut kisah Isra Mi'raj)</b><br />
Pohon ini sangat besar, hingga ketika penunggang kuda hendak melintasi bayang-bayangnya, dia membutuhkan waktu 100 tahun baru bisa sampai ke ujung.<br />
<br />
<b>Sidratul muntaha memiliki duan dan buah</b><br />
Daun sidratul muntaha seperti telinga gajah, dan buahnya seperti kendi yang sangat besar.<br />
<br />
<b>Terdapat laron-laron dari emas di sana.</b><br />
Diliputi dengan perintah Allah, hingga warnanya berubah.<br />
Pohon sidratul muntaha sangat indah, hingga tidak ada manusia yang mampu menggambarkan keindahannya.<br />
<br />
<b>Di dekat sidratul muntaha terdapat surga</b><br />
Deskripsi tentang Sidratul Muntaha dalam hadits-hadits tentang Isra Mi’raj tersebut hanyalah berupa gambaran (metafora) sebatas yang dapat diungkapkan kata-kata. Hakikatnya hanya Allah yang Maha Tahu. Ya Rab, berikan kami kekuatan istiqamah dan masukkan kami ke dalam surga-Mu dengan rahmat-Mu.<br />
<br />Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-4983103849291720772016-02-17T17:16:00.001+07:002016-02-17T17:16:20.572+07:00Perjalanan Seorang Atheis Menemukan Islam<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRYj940JKi7QJkxVkdVns4nNM8VnOzs2WFNyCmLYAUI68gY8SfsxRpJWQq-QsU_P21c_8C_L3GV7XUPI2nW9IYoZvG_5VKHmlg3G7jrDmDO5qG60mkdfWY5NKCq18wnuoK4m3zPwE580t5/s1600/ruben.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRYj940JKi7QJkxVkdVns4nNM8VnOzs2WFNyCmLYAUI68gY8SfsxRpJWQq-QsU_P21c_8C_L3GV7XUPI2nW9IYoZvG_5VKHmlg3G7jrDmDO5qG60mkdfWY5NKCq18wnuoK4m3zPwE580t5/s400/ruben.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Kisah seorang atheis yang menemukan cahaya Islam diuraikan dengan gaya bertutur yang diterjemahkan sesuai penuturannya didalam video di Youtube. Berikut ini kisahnya.<br />
<br />
Sederhananya ceritaku dimulai pada tahun pertama aku kuliah. Aku mengalami tahun dimana banyak masalah menerpaku, orang tuaku bercerai tahun itu, anjingku mati, itu merupakan hari menyedihkan, subhanallah. Aku mengalami dua kali kecelakaan mobil dalam angka dua minggu. Dan hal yang menyedihkan juga, temanku meninggal tahun itu.<br /><br />Kupikir tahun itu membuatku berpikir “Kenapa aku disni? Apa tujuan kehidupan? Kenapa aku harus bangun di pagi hari? Kenapa aku peduli? Kenapa aku tidak duduk di sofa dan menonton TV saja?”<br /><br />Dan kurasa aku mulai bertanya tentang hidup, dan hal itu menuntunku untuk memulai sedikit petualangan rohani.<br /><br />Secara naluriah sebagai orang Australia, hal pertama yang kulakukan adalah meneliti Kristen. Aku punya beberapa teman yang memeluk Kristen dan aku ingat berpergian ke acara camping gereja. Itu salah satu camping terlucu yang pernah kuikuti sepanjang hidupku.<br /><br />Setiap orang bernyanyi, aku tidak tahu kata-katanya, aku tidak tahu apa yang kuucapkan. Mereka punya suara yang indah tapi terasa aneh. Dan setiap orang berkata padaku bahwa betapa Tuhan mencintaiku, dan aku berpikir “Tuhan mencintaiku? Tapi kok anjingku mati.” Subhanallah.<br /><br />Jadi aku terus meneliti Kristen dan aku meneliti aspek berbeda dari kekristenan, jadi kita beralih membicarakan tentang Katolik, kita membahas tentang Anglican, Baptist, pendeta, pastor, dan setiap kali aku pergi ke sana dan bertanya, aku perhatikan mereka tidak mengambil Bible dan mulai berkata “Inilah jawabannya saudaraku.” Mereka langsung menawabku saja. Mereka langsung menjawab dari pendapat mereka sendiri.<br /><br />Dan aku mulai menyadari ada banyak tafsir dari kekristenan dan banyak orang mempunyai penjelasan masing-masing. Seorang pendeta dari suatu gereja percaya akan satu aspek kekristenan, sementara yang lain memiliki pendapat yang berbeda. Jadi aku mulai berpikir, Bible merupakan satu buku tapi begitu banyak perbedaan dan itu membingungkan.<br /><br />Pada waktu itu aku berada di tahun pertama kuliah, aku juga bekerja di sebuah pom bensin, salah satu kerja paruh waktuku. Dan salah satu teman kuliahku seorang Hindu, orang Hindu dari India. Kita sering berganti shift dan pada saat itu aku sangat ingin tahu, lalu aku bertanya padanya, “Kawan, apa yang terjadi dengan manusia kepala gajah? Mengapa bisa begitu? Kenapa Tuhan itu mempunyai kepala gajah?” Dia menjawab, “Itu Ganesha.” Aku katakan, “Mestinya kau bisa ganti dengan kepala singa atau sesuatu yang sedikit lebih baik?” Ya, ini debat agama sambil melayani orang-orang membeli bensin.<br /><br />Dan sekali lagi, kurasa doktrin ini susah untuk dipahami. Jadi kuputuskan untuk menganalisis lebih dalam.<br /><br />Temanku adalah seorang Mormon. Agama ini sebenarnya lebih menarik bagiku daripada sekte-sekte Kristen yang lain. Gereja dari Latter Day Saints. Mereka cukup ketat. Mereka tidak minum alkohol dan tidak juga minum kafein. Tapi mereka suka minum cola, karena yang kutahu Leboz (orang Libanon) suka cola. Tetapi sekali lagi ada pengalaman rohani baru yang harus kujalani sebelum menganut agama ini dan aku tidak suka hanya mendapatkan pengalaman rohani, aku ingin bukti.<br /><br />Aku juga meneliti Yudaismne, apakah kalian percaya? Namaku sebelum Abu Bakar adalah Ruben. Jadi jika kalian mungkin nonton film Hollywood, kalian melihat Rubenstein, dan mereka mungkin berpikir bahwa aku seorang Yahudi dan “Orang ini adalah salah satu dari kita.” Tapi sekali lagi, aku tidak menemukan apa yang sedang kucari di sini.<br /><br />Terakhir, aku mencoba Budha dan kurasa ini adalah agama yang akan kupilih, kupikir ini hebat. Banyak orang-orang kulit putih menganut agama ini dan ini membuatku tertarik. Mereka juga tampak bersatu dengan alam dan itu menurutku paling menarik. Tapi semakin aku mendalaminya, kusadari itu bukanlah sebuah agama Tuhan, itu hanya sebauh gaya hidup yang baik.<br /><br />Dan salah satu teman baikku yang menganut Kristen mengatakan, “Katakan padaku agama yang telah kau teliti.” Kukatakan semua, “Yudaisme, Kristen, Taosisme, Budha, Hindu.” Dia berkata, “Bagaimana dengan Islam?” Kujawab, “Islam?! Mereka teroris! Aku tak akan meneliti agama itu. Mereka gila! Kenapa juga aku harus meneliti agama itu?”<br /><br />Tapi setelah beberapa waktu, aku berjalan ke sebuah masjid. Ini adalah perjalanan abadiku. Jadi aku berjalan lurus, masih pakai sepatu, terus melewati karpet untuk shalat. Ada saudara muslim yang sedang shalat, aku berjalan di depannya seiring dia bersujud, aku hampir menginjak kepalanya. Subhanallah, aku tak tahu apa yang sedang kulakukan.<br /><br />Kulihat ke belakang dan kulihat orang ini, kalian mungkin mengenalnya, dia adalah Abu Hamza. Dia datang ke sini dan berceramah beberapa kali. Subhanallah, aku memanggilnya Abu Da’n, karena dia mempunyai jenggot yang sangat lebat, masya Allah.<br /><br />Dia berjalan ke arahku dan aku berpikir “Hari ini aku akan mati. Ini adalah hari terakhir aku hidup. Aku akan mati. Aku seorang pria kulit putih di Leb-Land (Libanon). Apa yang harus kulakukan? Aku akan mati.<br /><br />Dia terus berjalan bagaikan berjalan di Gurun Sahara, sebuah abaya (gamis) yang besar, enggot yang lebat. Tapi subhanallah, kata-kata pertama yang dia ucapkan adalah “Selamat siang kawan! Apa kabarmu?” Subhanallah, aku sangat terkejut dengan keramahannya.<br /><br />Sebagai orang Australia -orang Australia jangan tersinggung- tapi didikanku berasal dari didikan negaraku. Orang tuaku membesarkanku sebagai seorang atheis. Mereka dibesarkan sebagai Kristiani. Mereka terpaksa pergi ke gereja tiap Minggu dan mereka sangat membenci hal itu. Jadi ketika aku dan saudara-saudaraku lahir, mereka menanamkan di otak kami bahwa “Ketika kau mati, selesai sudah. Itu saja. Tidak ada akhirat, tidak ada Tuhan, itu semua bohong. Jadi aku dibesarkan sebagai atheis.<br /><br />Jadi, ketika aku beralan, aku melihat Abu Hamza dan dia berbicara kepadaku dengan sangat sopan, aku sangat bersyukur. Karena perasaanku aku telah melihatnya tadi di berita jam 5, ia sedang membajak sebauh pesawat di hari sebelumnya.<br /><br />Orang Australia juga ramah, jangan salah paham, tapi Leboz (Orang Libanon) adalah orang yang ramah yang pernah kutemui. Seiring Abu Hamza berbicara, saudara-saudara muslim yang lainnya membuatkanku secangkir teh. Jujur saja, aku harus bolak-balik ke toilet setiap 5 menit. Mereka terus saja menyediakanku teh dan biskuit. Aku tak pernah dijamu seperti ini sebelumnya. Dan kupikir, di sisi lain, aku terus kembali karena biskuitnya, dan juga karena agamanya.<br /><br />Jadi, ketika duduk bersama dengan saudara-saudara muslim ini, akupun bertanya. Kutanya segala pertanyaan yang pernah kuajukan kepada pendeta, pastor, dan teman-temanku. Subhanallah, hal yang paling menyentuhku adalah, setiap aku bertanya, mereka tidak hanya menjawab, mereka mengambil Alquran dan berkata, “Baca ini bro.” dan di sana ada jawabannya kapanpun aku bertanya.<br /><br />Dan aku bertanya pertanyaan lainnya, pertanyaan yang sulit, bukan pertanyaan yang mudah, “Kenapa wanita harus mengenakan jilbab? Kenapa dengan jilbab? Bagaimana bisa aku boleh punya 4 istri tapi wanita tidak boleh punya 4 suami? Aku ingin tahu segala pertanyaan sulit yang merupakan pertanyaan yang akan kalian juga ajukan ketika kalian baru tahu tentang Islam.<br /><br />Setelah sekian lama mereka terus menjawab pertanyaan dengan Alquran, bukan dari pendapat pribadi mereka dan aku jadi frustasi karenanya. Dan sebenarnya aku berkata pada salah satu saudara muslim. Dalam waktu ini, aku telah bolak-balik ke sana sekian minggu, di sana selalu ada beberapa saudara muslim ketika aku pergi. Dan aku bertanya kepada salah satu satu diantara mereka “Apa pendapatmu tentang masalah ini?” Kenapa kau tidak memberikan pendapatmu? Dan salah satu saudara muslim berkata kepadaku “Aku tidak boleh berpendapat dengan pendapatku, karena ini adalah firman Tuhan.”<br /><br />Subhanallah, aku ingat hal itu sangat menyentuh hatiku. Aku bertanya, “Bolehkah aku membawa satu buah Alquran?” Dan aku tidak mengatakan bahwa aku akan meninggalkannya di sofa atau semisalnya. Aku akan menghormati kitab ini.<br /><br />Aku membawa Alquran pulang dan mulai membacanya. Apa yang kutemukan saat membaca Alquran tidak seperti aku sedang membaca sebuah cerita. Itu terasa seperti seseorang memberiku perintah atau petunjuk.<br /><br />Di suatu malam, aku memutuskan untuk mencoba dan membuat suasana rohaniah. Aku menyalakan lilin, membiarkan jendela dan gorden terbuka. Aku mencoba untuk benar-benar merasakan nuansa rohani. hari itu adalah malam musim panas di Melbourne. Dan aku duduk disana berpikir “Ini dia! Inilah malamnya.”<br /><br />Aku telah menyelidiki semua bukti rohani, semua bukti ilmu pengetahuan tentang fakta bahwa gunung adalah penyangga bumi, tentang bagaimana embrio berkembang dalam janin wanita semuanya adalah bukti yang menakubkan tapi aku masih butuh sedikit motivasi lagi. Ini terasa seperti aku berada di pinggir sebuah tebing, aku siap melompat, aku hanya butuh sebuah dorongan.<br /><br />Jadi, aku duduk di sana dan terasa sangat sunyi. Aku membaca Alquran dan berhenti. Aku mengatakan, “Allah, inilah saatnya. Inilah waktunya aku memasuki Islam, apa yang aku butuhkan hanyalah sedikit tanda kebesaran-Mu, sedikit saja, tidak usah yang besar, mungkin sebuah kilat, mungkin setengah rumahku ambruk, atau Kau tahu, yang kecil. Kecil untuk-Mu, Kaulah yang menciptakan bumi, ayolah.<br /><br />Jadi aku duduk disana, aku sedang menunggu kemungkinan api lilinnya melompat 4 meter di udara seperti di film-film. Dan aku berkata, “Oke, ayolah!” Dan subhanallah, tidak teradi apa-apa. Benar-benar tidak terjadi apapun.<br /><br />Seumurnya aku sangat kecewa. Aku masih duduk disana dan kuulangi perkataanku, “Allah, ini kesempatan-Mu. Aku di sini. Aku tidak pergi kemanapun. Aku akan memberi-Mu kesempatan kedua. Mungkin Kau sedang sibuk. Ini siang hari, mungkin Kau sedang mengatur dunia karena ada banyak hal yang terjadi. Kali ini mungkin hanya penampakan karpet terbang, Kau tahu sesuatu yang kecil., lupakan saja tentang rumah atau lilin tadi, seekor burung bisa kentut di luar, aku tak peduli, apapun itu. Oke, ayolah.<br /><br />Dan subhanallah, benar-benar tidak ada apa pun yang terjadi, bahkan aku tidak dapat berkata “Oh itu dia, temboknya jadi retak, itu dia!” Benar-benar tidak ada yang terjadi. Aku sangat kecewa dan cemberut.<br /><br />Aku duduk di sana berpikir, sudahlah, ini kesempatan terakhirku masuk Islam dan benar-benar belum menemukannya. Namun kuambil lagi Alquran dan kubaca lagi. Subhanallah, ayat berikutnya di halaman selanjutnya “Untuk kalian yang meminta petunjuk, tidakkah telah Kami tunjukkan? Lihatlah di sekitarmu., lihatlah bintang-bintang, lihatlah matahari, lihatlah air. Inilah tanda-tanda untuk orang yang mengetahui.” Subhanallah… Aku menutupi kepalaku dan berpura-pura aku sedang tertidur, setakut itulah aku.<br /><br />Aku tak percaya betapa sombongnya aku menginginkan tanda yang ku-inginkan padahal sudah ada sekian lama tanda-tanda kebesaran Allah di sekelilingku. Fakta adanya dunia, adanya ciptaan, inilah tanda-tanda bagi kita.<br /><br />Hari berikutnya aku memutuskan inilah saatnya aku menjadi muslim. Seumurnya aku telah meneliti Islam selama kurang lebih 6 bulan. Aku pergi ke Masjid dan berkata pada diriku sendiri “Inilah saatnya aku akan mengucapkan syahadat.” Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tak tahu apa kata-katanya. Hari itu dekat dengan shalat isya, mungkin saja, 7 atau jam 8 malam. Aku masuk ke dalam masjid dan aku tidak percaya ada sekitar 1000 orang di dalam masjid tersebut. Aku berpikir “Subhanallah, lihatlah ini, betapa kuatnya mereka!” Ternyata itu hari pertama Ramadhan.<br /><br />Jadi aku duduk disana dan aku sangat gugup saat itu. Aku harus berdiri dan seseorang membimbingku “Kau harus mengucapkan kata-kata ini bro ‘asy-hadu‘” Aku katakan “Apa? Ash apa? Bisakah dalam bahasa Inggris saja?” Orang itu mengatakan, “Tidak, kau harus mengatakannya dalam bahasa Arab.”<br /><br />Aku berpikir, lihatlah semua lautan jenggot ini dan aku harus mengatakannya di depan mereka semua?! Kalau aku mengucapkannya dengan salah, aku bisa mati. Sampai demikian rasa takutku karena image umat Islam. Dan mereka semua menyorotkan pandangan mereka padaku, padahal orang Australia tidak tahan dengan tatapan demikian.<br /><br />Aku berdiri dan subhanallah, seiring aku mengucapkan kata-kata itu, semua ketakutan menghilang dari pikiranku. Terasa seperti sebuah shower ada dalam kepalaku dan seseorang menyalakan air dinginnya. Terasa seakan-akan aku telah dibasuh bersih. Aku ucapkan syahadat dan aku tak menduga begitu banyak saudara muslim menghampiri dan “Takbir! Allahu Akbar!!” Lalu mereka mulai menciumku dan memelukku. Aku tidak pernah dicium oleh begitu banyak pria dalam hidupku, tapi itu adalah hari yang indah, harus kuakui. Hari itu adalah hari dimana aku mendapat lebih banyak saudara daripada yang kubayangkan.<br /><br />Keluargaku begitu khawatir bahwa aku akan menjadi sedikit aneh, bahwa aku akan menembakkan AK-47 dan meledakkan granat. Tapi akhirnya mereka menyadari bahwa agama ini membuatku menjadi orang yang lebih baik dan bisa diandalkan.<br />
<br />
<br />Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-59616992144380768072016-02-17T15:48:00.003+07:002016-02-17T15:48:47.295+07:00Jawaban Tegas Sultan Brunei Terhadap Kritikan Barat Atas Penerapan Syariat Islam<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh01LlGcPHL7phvkfH7RmL9O4ZQdNnI4jWccZSe3HMXEwhUNrgp0dACR0VyJ0IRCiZGz_tfK9nFwple2eT23c2tIDeOjEmUjZ8ZMQybt4OJH1J_rZRjhUTlfvXBrcgIStym6JpOrL7eJTS_/s1600/Sultan+Hassanal+Bolkiah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh01LlGcPHL7phvkfH7RmL9O4ZQdNnI4jWccZSe3HMXEwhUNrgp0dACR0VyJ0IRCiZGz_tfK9nFwple2eT23c2tIDeOjEmUjZ8ZMQybt4OJH1J_rZRjhUTlfvXBrcgIStym6JpOrL7eJTS_/s400/Sultan+Hassanal+Bolkiah.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Setelah Brunei Darussalam memutuskan untuk menerapkan Syari’at Islam di negaranya, banyak pihak yang anti Syari’ah terguncang. Media Barat ramai-ramai mengecam kebijakan tersebut, menganggap bertentangan dengan hukum internasional, melanggar hak asasi manusia, serta kecaman keras lain yang tidak pantas. Para selebriti dunia pun turut ambil bagian dalam aksi protes tersebut dengan memboikot hotel milik Sultan.<br /><br />Kecaman tersebut juga ditujukan kepada diri pribadi Sultan Brunei yang merupakan kekuatan besar di balik penerapan Syari’ah Islam di Brunei. Mereka mencari-cari kesalahan pribadi sang Sultan, serta membuat fitnah terhadap keluarganya. Media-media Indonesia pun ikut memberondong kebijakan tersebut dengan aneka fitnah yang keji.<br /><br />Kecaman tersebut tentu saja aneh dan tidak beralasan. Karena penerapan Syari’at Islam di Brunei berlaku untuk negara Brunei, dan yang mendapat dampak dari kebijakan tersebut adalah penduduk Brunei yang notabene mereka enjoy saja. Akan tetapi, kebijakan penerapan Syari’at Islam membuat banyak pihak yang merasa terganggu kepentingannya mencari celah untuk menggembosi kebijakan tersebut.<br /><br />Berikut jawaban tegas dari Sultan Brunei Hassanal Bolkiah terkait kecaman keras yang ditujukan atas kebijakan penerapan Syari’ah Islam di negaranya, sebagaimana dilansir oleh My News Hub.<br /><br />“Di negara Anda, Anda mengklaim menerapkan kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan beragama, dan sebagainya. Hal tersebut ada dalam konstitusi Anda dan sistem politik Anda, identitas nasional Anda, hak Anda dan cara hidup Anda.”<br /><br />“Di negara kami, kami mempraktekkan budaya Melayu, Islam, Sistem Monarki, dan kita akan menerapkan hukum dan Syariah Islam. Islam adalah konstitusi kami, identitas nasional kami, hak kami, dan cara hidup kami,”<br /><br />“Kami mungkin menemukan celah (kelemahan) dalam sistem hukum dan peradilan Anda, dan Anda mungkin menemukan hal yang sama pada kami, tapi ini adalah negara kami. Sama seperti Anda yang mempraktikkan hak Anda untuk menjadi gay, dll untuk kehidupan Anda di dunia ini. Sedangkan kami mempraktekkan hak-hak kami untuk menjadi Muslim untuk kehidupan di dunia dan akhirat.”<br /><br />“Ini adalah sebuah negara Islam yang mempraktekkan hukum Islam. Mengapa Anda tidak khawatir tentang anak-anak Anda yang ditembak mati di sekolah-sekolah, khawatir tentang penjara-penjara Anda yang tidak mampu untuk menampung narapidana, khawatir tentang tingginya tingkat kejahatan, khawatir tentang tingginya tingkat bunuh diri dan aborsi, khawatir tentang apa saja yang seharusnya Anda khawatirkan di negara Anda. Sebagian besar agama menentang homoseksualitas, itu bukanlah sesuatu yang baru.”<br /><br />“Pada saat Anda mendengar bahwa Islam dan Muslim membuat sikap dan berusaha untuk meneguhkan kembali iman mereka, Anda menghakimi, Anda melakukan boikot, Anda mengatakan bahwa itu salah, itu bodoh, itu biadab.”<br /><br />“Sekali lagi, seharusnya Anda fokus terhadap kekhawatiran-kekhawatiran yang telah saya sebutkan sebelumnya. Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan senjata mematikan? Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan bayi yang belum lahir dibunuh? Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan gaya hidup yang menghasilkan AIDS dan terputusnya generasi?”<br /><br />“Mengapa Anda begitu peduli terhadap apa yang terjadi di sini, di sebuah negara Islam, sedangkan pada saat yang sama Anda bahkan tidak membuka mata tentang apa yang terjadi di Suriah, Bosnia, Rohingya, Palestina, dan lain-lain?”<br /><br />“Ribuan orang terbunuh di sana dan Anda tidak peduli, tidak ada seorangpun yang terbunuh di sini di bawah hukum Syari’ah ini, dan Anda begitu meributkannya, bahkan pada saat warga di sini yang langsung terkena dampaknya, menerimanya dengan damai.”<br /><br />“Hukuman mungkin keras tetapi tidak berarti bahwa ini lebih mudah untuk dilakukan. Ada proses yang harus dilalui sebelum suatu hukuman yang sebenarnya dijatuhkan. Kami baik-baik saja dengan ini, dan kami senang.”<br />
<br />
Sumber : Arrahmah.com<br />
<br />Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-65555656556535533192016-02-14T14:11:00.000+07:002016-02-14T14:14:26.864+07:00Seharusnya Inilah Yang Diperingati Setiap Tanggal 14 Februari<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvnnLzaXSPvdb6K4W1hbcB-XRJPtz_26m2DEddz1aIDOozR_e0uVGGO3AmuT6lmltvnQnSW0wV8MXGzm6Q2_bP_8OQp8efzk3aCy6X95RK3-a3WnCVHLeesaZUEYzEN3_XY2V5Iwg9swkD/s1600/Supriyadi+Pahlawan+Nasional+dan+Bendera+PETA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvnnLzaXSPvdb6K4W1hbcB-XRJPtz_26m2DEddz1aIDOozR_e0uVGGO3AmuT6lmltvnQnSW0wV8MXGzm6Q2_bP_8OQp8efzk3aCy6X95RK3-a3WnCVHLeesaZUEYzEN3_XY2V5Iwg9swkD/s320/Supriyadi+Pahlawan+Nasional+dan+Bendera+PETA.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">Apabila kita bertanya kepada banyak orang tentang apa yang mereka ingat jika menyebut tanggal 14 Februari, tentulah mayoritas dari mereka akan berkata 'Hari Valentine', apalagi kalau yang ditanya adalah anak-anak muda galau zaman sekarang.</span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">Padahal, tanggal 14 Februari dicatat dalam sejarah nasional Indonesia sebagai peringatan peristiwa Pemberontakan PETA (Pembela Tanah Air) di Kota Blitar pada tahun 1945 -hanya setengah tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia- yang dipimpin oleh Shodancho Supriyadi.</span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">Perlu diingat, Tentara PETA (Pembela Tanah air) telah berperan besar dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.</span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">PETA (singkatan dari "Pembela Tanah Air") adalah bentukan junta militer pendudukan Kekaisaran Jepang di Indonesia yang didirikan pada bulan Oktober 1943. Jepang merekrut para pemuda Indonesia untuk dijadikan sebagai tentara teritorial guna mempertahankan Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera jika pasukan Sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Australia, Belanda, dkk.) tiba. Tentara-tentara PETA mendapatkan pelatihan militer dari tentara Kekaisaran Jepang, tetapi berbeda dengan tentara-tentara HEIHO yang ikut bertempur bersama tentara-tentara Jepang di berbagai medan tempur Asia seperti Myanmar, Thailand, dan Filipina. Tentara PETA belum pernah mengalami pengalaman tempur.</span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">Shodancho Supriyadi, Shodancho Muradi, dan rekan-rekannya adalah lulusan angkatan pertama pendidikan komandan peleton PETA di Bogor. Mereka lantas dikembalikan ke daerah asalnya untuk bertugas di bawah Daidan (Batalyon) Blitar.</span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">Nurani para komandan muda itu tersentuh dan tersentak melihat penderitaan rakyat Indonesia yang diperlakukan bagaikan budak oleh tentara Jepang. Kondisi Romusha, yakni orang-orang yang dikerahkan untuk bekerja paksa membangun benteng-benteng di pantai sangat menyedihkan. Banyak yang tewas akibat kelaparan dan terkena berbagai macam penyakit tanpa diobati sama sekali. Para prajurit PETA juga geram melihat kelakuan tentara-tentara Jepang yang suka melecehkan harkat dan martabat wanita-wanita Indonesia. Para wanita ini pada awalnya dijanjikan akan mendapatkan pendidikan di Jakarta, namun ternyata malah menjadi pemuas nafsu seksual para tentara Jepang. Selain itu, ada aturan yang mewajibkan tentara PETA memberi hormat kepada serdadu Jepang, walaupun pangkat prajurit Jepang itu lebih rendah daripada anggota PETA. Harga diri para perwira PETA pun terusik dan terhina.</span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">Akhirnya, pada tanggal 14 Februari 1945, pasukan PETA di Blitar di bawah pimpinan Shodancho Supriadi melakukan sebuah pemberontakan.</span></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;"><br /></span></span>
<span style="color: #333333; font-family: "arial" , "roboto" , sans-serif;"><span style="background-color: white; font-size: 14px; line-height: 22.4px;">Pasca kemerdekaan, Supriadi ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah. </span></span><br />
<div>
<br />
Source : <a href="http://indrasr.blogspot.co.id/2014/02/kisah-pemberontakan-peta-di-blitar-14-februari-1945.html" target="_blank">indrasr</a></div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-68541840032682897872016-01-31T21:05:00.001+07:002016-01-31T21:08:08.194+07:00Pohon Berusia 1400 Tahun Yang Jadi Saksi Kebesaran Nabi Muhammad SAW<p dir="ltr">Nabi Muhammad hidup ribuan tahun yang lalu. Ada sejumlah benda dan jejak peninggalan nabi yang masih ada hingga kini. Satu diantaranya adalah sebuah pohon yang tumbuh di Yordania.</p>
<p dir="ltr">Pohon Nabi ini sekali lagi menjadi bukti kenabian Nabi Muhammad SAW.</p>
<p dir="ltr">Dan sepertinya Pohon Nabi ini memang sengaja dibiarkan hidup oleh Allah swt agar menjadi tanda pengingat kenabian Muhammad SAW.</p>
<p dir="ltr">Dan agar ummat manusia khususnya kita ummat Islam selalu mengenang Nabi Allah Muhammad saw.</p>
<p dir="ltr">Dilansir berbagai sumber, dulu ketika Rasulullah melakukan perjalanan menuju Syam bersama Maisarah (pembantu Sayyidatuna Khadijah Ra) untuk berdagang. Rasulullah pernah berteduh di bawah pohon ini sebelum sampai ke sana.</p>
<p dir="ltr">Pada saat Rasulullah berteduh di bawahnya, dahan dan ranting-ranting pohon ini bergerak menaungi beliau dari panasnya terik matahari.</p>
<p dir="ltr">Seorang rahib (pendeta) yang melihat kejadian ini, lantas mendatangi Maisarah dan menunjukkan kepadanya pohon tempat berteduh Rasulullah itu seraya berkata:<br>
“Hanya seorang Nabi saja yang berteduh di bawah pohon itu.”</p>
<p dir="ltr">Lihatlah sampai hari ini pohon tersebut tetap subur bahkan di tengah-tengah padang pasir yang kering kerontang dan tidak ada tumbuhan yang hidup seperti itu. Allah SWT menghidupkannya dengan kehendaknya.</p>
<p dir="ltr">Inilah pohon yang memahami cinta buat Nabinya Muhammad SAW, sebuah pohon yang diberkahi.</p>
<p dir="ltr">Sampai sekarang pohon ini masih hidup di Yordania. Sebab itu ia dijuluki “the only living Sahabi” atau “satu-satunya ‘sahabat’ Nabi yang masih hidup”.</p>
<p dir="ltr">Pohon ini terletak di tengah padang pasir bernama Buqa’awiyya di negara Yordania. Dari segi geografis, ia dekat dengan kota Bosra di Suriah.<br>
</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikw2sXpAcai8Sy2-mCHtHirTtuZcWK-q_sjbS4PfSQFqruwTfrWM7bP1cwwEQ6UTh5vc2H8crPoY55Ypw5eQMwk6HplTcKbagDq4NP3o4vqlLWZ1iKf_pZd_DQPVlm8dnlvstCmLkIm3Ko/s1600/pohon-yang-menaungi-nabi-muhammad-ribuan-tahun-yang-lalu-masih-tumbuh-subur-sampai-saat-ini.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikw2sXpAcai8Sy2-mCHtHirTtuZcWK-q_sjbS4PfSQFqruwTfrWM7bP1cwwEQ6UTh5vc2H8crPoY55Ypw5eQMwk6HplTcKbagDq4NP3o4vqlLWZ1iKf_pZd_DQPVlm8dnlvstCmLkIm3Ko/s640/pohon-yang-menaungi-nabi-muhammad-ribuan-tahun-yang-lalu-masih-tumbuh-subur-sampai-saat-ini.jpg"> </a> </div>Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-26864759924767108942016-01-24T23:19:00.001+07:002016-01-24T23:21:40.298+07:00Jawaban Seorang Pemuda Islami Atas Pertanyaan Seorang Atheis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9AqWZaxRK6qRZ5SVc8STUE1_huCh5_WDRunCnrnWqAG9oCG9jv0f2Z_QLX7a539Q72ng5W2eAE94jmxcHZje7sfvCDNNdOOz_Ksir3rMGbrC-QPWVdoOMUVwHt-A9oVTeMP8wQCs9TDnj/s1600/pemuda+islami.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9AqWZaxRK6qRZ5SVc8STUE1_huCh5_WDRunCnrnWqAG9oCG9jv0f2Z_QLX7a539Q72ng5W2eAE94jmxcHZje7sfvCDNNdOOz_Ksir3rMGbrC-QPWVdoOMUVwHt-A9oVTeMP8wQCs9TDnj/s400/pemuda+islami.jpg" width="400" /></a></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ada seorang atheis yang memasuki sebuah masjid, dia mengajukan 3 pertanyaan yang hanya boleh dijawab dengan akal. Artinya tidak boleh dijawab dengan dalil, karena dalil itu hanya dipercaya oleh pengikutnya, jika menggunakan dalil (naqli) maka justru diskusi ini tidak akan menghasilkan apa-apa.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pertanyaan seorang atheis itu adalah:</div>
<div dir="ltr">
</div>
<ol>
<li>Siapa yang menciptakan Allah? Bukankah semua yang ada di dunia ada karena ada penciptanya? Bagaimana mungkin Allah ada jika tidak ada penciptanya?</li>
<li>Bagaimana caranya manusia bisa makan dan minum tanpa buang air?, Bukankah itu janji Allah di Syurga?, Jangan pakai dalil, tapi pakai akal....</li>
<li>Ini pertanyaan ketiga, kalau iblis itu terbuat dari Api, lalu bagaimana bisa Allah menyiksanya di dalam neraka? Bukankah neraka juga dari api?</li>
</ol>
Tidak ada satupun jamaah yang dapat menjawabnya, kecuali seorang pemuda. Pemuda itu menjawab satu per satu pertanyaan sang atheis :<br /><div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
1. Apakah engkau tahu, dari angka berapakah angka 1 itu berasal? Sebagaimana angka 2 adalah 1+1 atau 4 adalah 2+2 ? Atheis itu diam membisu.. </div>
<div dir="ltr">
"Jika kamu tahu bahwa 1 itu adalah bilangan tunggal. Dia bisa mencipta angka lain, tapi dia tidak tercipta dari angka apapun, lalu apa kesulitanmu memahami bahwa Allah itu Zat Maha Tunggal yang Maha mencipta tapi tidak bisa diciptakan??"</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
2. Saya ingin bertanya kepadamu, apakah kita ketika dalam perut ibu kita semua makan? Apakah kita juga minum? Kalau memang kita makan dan minum, lalu bagaimana kita buang air ketika dalam perut ibu kita dulu? , Jika anda dulu percaya bahwa kita dulu makan dan minum di perut ibu kita dan kita tidak buang air didalamnya, lalu apa kesulitanmu mempercayai bahwa di Syurga kita akan makan dan minum juga tanpa buang air?</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
3. Pemuda itu menampar sang atheis dengan keras. Sampai sang atheis marah dan kesakitan. Sambil memegang pipinya, sang atheis-pun marah-marah kepada pemuda itu, tapi pemuda itu menjawab : "Tanganku ini terlapisi kulit, tanganku ini dari tanah..dan pipi anda juga terbuat dari kulit dari tanah juga..lalu jika keduanya dari kulit dan tanah, bagaimana anda bisa kesakitan ketika saya tampar?? Bukankah keduanya juga tercipta dari bahan yang sama, sebagaimana Syetan dan Api neraka??</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sang athies itu ketiga kalinya terdiam...</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Sahabat, pemuda tadi memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak semua pertanyaan yang terkesan mencela/merendahkan agama kita harus kita hadapi dengan kekerasan. Dia menjawab pertanyaan sang atheis dengan cerdas dan bernas, sehingga sang atheis tidak mampu berkata-kata lagi atas pertanyaannya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Itulah pemuda yang Islami, pemuda yang berbudi tinggi, berpengetahuan luas, berfikiran bebas tapi tidak liberal, tetap terbingkai manis dalam indahnya aqidah.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ada yg berkata bahwa pemuda itu adalah Imam Abu Hanifah saat muda. Rahimahullahu Ta'ala...</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Wallahu 'alam..</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-90965043791187107632016-01-18T22:55:00.000+07:002016-01-18T22:55:05.511+07:00Renungan Kisah Nyata<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwJwd5nN5_i9TU5fHpZ0l1FAE07-2Va0DWfEefH19QaCtOXJHm80wBMGOj4sFgzAXCpv9Nw4GSLrdQe1EoZhI2jsjTk-Q3APjl9I9KonfGOvCgEh4fyFS2qPT_O0Lvw0x1aT5hYu5DiQwd/s1600/khutbah+jumat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwJwd5nN5_i9TU5fHpZ0l1FAE07-2Va0DWfEefH19QaCtOXJHm80wBMGOj4sFgzAXCpv9Nw4GSLrdQe1EoZhI2jsjTk-Q3APjl9I9KonfGOvCgEh4fyFS2qPT_O0Lvw0x1aT5hYu5DiQwd/s400/khutbah+jumat.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.08px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="line-height: 16.08px;">Sebuah renungan kisah nyata dari seorang netter yang banyak di share di medsos. Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua. Diceritakan dengan gaya bertutur. Berikut ini ceritanya :</span></div>
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.08px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="line-height: 16.08px;">Minggu lalu saya kembali Jum’atan di Graha CIMB Niaga Jalan Sudirman setelah lama sekali nggak sholat Jum’at di situ… Sehabis meeting deng</span><span class="text_exposed_show" style="display: inline; line-height: 16.08px;">an salah satu calon investor di lantai 27, saya buru2 turun ke masjid karena takut terlambat..dan bener aja sampai di masjid adzan sudah berkumandang… Karena terlambat saya jadi tidak tau siapa nama Khotibnya saat itu.. sambil mendengarkan khotbah saya melihat Sang Khotib dari layar lebar yg di pasang di luar ruangan utama masjid.. Khotibnya masih muda, tampan, berjenggot namun penampilannya bersih..dari wajahnya saya melihat aura kecerdasan..tutur katanya lembut namun tegas…dari penampilannya yg menarik tsb..saya jadi penasaran..apa kira2 isi khotbahnya…</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #666666; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.08px;">
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ternyata betul dugaan saya!!!…isi ceramah dan cara menyampaikannya membuat jamaah larut dalam keharuan..banyak yg mengucurkan air mata (termasuk saya)..bahkan ada yg sampai tersedu sedan... Weleh2..sampai segitunya ya..lalu apa sih isi ceramahnya..koq kayaknya amazing bingitzz…</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Dengan gaya yg menarik Sang Khotib menceritakan “true story”..seorang anak berumur 10 th namanya Umar..dia anak pengusaha sukses yg kaya raya.. Oleh ayahnya si Umar di sekolahkan di SD Internasional paling bergengsi di Jakarta..tentu bisa ditebak, bayarannya sangat mahal..tapi bagi si pengusaha, tentu bukan masalah..wong uangnya berlimpah… Si ayah berfikir kalau anaknya harus mendapat bekal pendidikan terbaik di semua jenjang..agar anaknya kelak menjadi orang yg sukses mengikuti jejaknya...</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Suatu hari isterinya kasih tau kalau Sabtu depan si ayah diundang menghadiri acara “Father’s Day” di sekolah Umar.. “Waduuuh saya sibuk ma..kamu aja deh yg datang..” begitu ucap si ayah kpd isterinya..bagi dia acara beginian sangat nggak penting..dibanding urusan bisnis besarnya.. Tapi kali ini isterinya marah dan mengancam..sebab sudah kesekian kalinya si ayah nggak pernah mau datang ke acara anaknya..dia malu karena anaknya selalu didampingi ibunya..sedang anak2 yg lain selalu didampingi ayahnya… Nah karena diancam isterinya..akhirnya si ayah mau hadir meski agak ogah2an..</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Father’s day adalah acara yg dikemas khusus dimana anak2 saling unjuk kemampuan di depan ayah2nya.. Karena ayah si Umar ogah2an maka dia memilih duduk di paling belakang..sementara para ayah yg lain (terutama yg muda2) berebut duduk di depan agar bisa menyemangati anak2nya yg akan tampil di panggung… Satu persatu anak2 menampilkan bakat dan kebolehannya masing2..ada yg menyanyi..menari..membaca puisi..pantomim..ada pula yg pamerkan lukisannya..dll.. Semua mendapat applause yg gegap gempita dari ayah2 mereka…tibalah giliran si Umar dipanggil gurunya untuk menampilkan kebolehannya..</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
“Miss, bolehkah saya panggil pak Arief..” tanya si Umar kpd gurunya..pak Arief adalah guru mengaji untuk kegiatan ekstra kurikuler di sekolah itu… ”Oh boleh..” begitu jawab gurunya..dan pak Ariefpun dipanggil ke panggung… “Pak Arief, bolehkah bapak membuka Kitab Suci Al Qur’an Surat 78 (An-Naba’)” begitu Umar minta kepada guru ngajinya…”Tentu saja boleh nak..” jawab pak Arief.. “Tolong bapak perhatikan apakah bacaan saya ada yg salah..” lalu si Umar mulai melantunkan QS An-Naba’ tanpa membaca mushafnya (hapalan)..dengan lantunan irama yg persis seperti bacaan “Syaikh Sudais” (Imam Besar Masjidil Haram)…</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Semua hadirin diam terpaku mendengarkan bacaan si Umar yg mendayu-dayu…termasuk ayah si Umar yg duduk dibelakang…”Stop..kamu telah selesai membaca ayat 1 s/d 5 dengan sempurna..sekarang coba kamu baca ayat 9..” begitu kata pak Arief yg tiba2 memotong bacaan Umar… lalu Umarpun membaca ayat 9…”Stop, coba sekarang baca ayat 21..lalu ayat 33..” setelah usai Umar membacanya…lalu kata pak Arief:“Sekarang kamu baca ayat 40 (ayat terakhir)”..si Umarpun membaca ayat ke 40 tsb sampai selesai”... “Subhanallah…kamu hafal Surat An-Naba’ dengan sempurna nak…” begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya…para hadirin yg muslimpun tak kuasa menahan airmatanya… Lalu pak Arief bertanya kepada Umar : ”Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur’an dan membacakannya di acara ini nak, sementara teman2mu unjuk kebolehan yg lain..?” begitu tanya pak Arief penasaran…</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Begini pak guru…waktu saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak..bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW : ”Siapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, “Mengapa kami dipakaikan jubah ini?” Dijawab,”Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur’an.” (H.R. Al-Hakim)…</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
“Pak guru..saya ingin mempersembahkan “Jubah Kemuliaan” kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak..sebagai seorang anak yg berbakti kpd kedua orangnya..” Semua orang terkesiap dan tdk bisa membendung air matanya mendengar ucapan anak berumur 10 th tsb… Ditengah suasana hening tsb..tiba2 terdengan teriakan “Allahu Akbar..!!” dari seseorang yg lari dari belakang menuju ke panggung…</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Ternyata dia ayah si Umar..yg dengan ter-gopoh2 langsung menubruk sang anak..bersimpuh sambil memeluk kaki anaknya.. ”Ampuun nak.. maafkan ayah yg selama ini tidak pernah memperhatikanmu..tdk pernah mendidikmu dengan ilmu agama..apalagi mengajarimu mengaji…” ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya…” Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak…ternyata kamu malah memikirkan “kemuliaan ayah” di akherat kelak…ayah maluuu nak" ujar sang ayah sambil nangis ter-sedu2…subhanallah... Sampai disini, saya melihat di layar Sang Khotib mengusap air matanya yg mulai jatuh…semua jama’ahpun terpana..dan juga mulai meneteskan airmatanya..termasuk saya..diantara jama’ahpun bahkan ada yg tidak bisa menyembunyikan suara isak tangisnya...luar biasa haru... Entah apa yg ada dibenak jama’ah yg menangis itu..mungkin ada yg merasa berdosa karena menelantarkan anaknya.. mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kpd anaknya.. mungkin menyesal krn tdk mengajari anaknya mengaji..atau merasa berdosa karena malas membaca Al-Qur’an yg hanya tergeletak di rak bukunya..dan semua..dengan alasan sibuk urusan dunia…!!! Saya sendiri menangis karena merasa lalai dengan urusan akherat..dan lebih sibuk dengan urusan dunia..padahal saya tau kalau kehidupan akherat jauh lebih baik dan kekal dari pada kehidupan dunia yg remeh temeh, sendau gurau dan sangat singkat ini..seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al-An'Amayat 32:”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?”... Astagfirullahal ghofururrohim..hamba mohon ampunan kepada Allah..Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang… Wallahu ‘alam bissawab.. Semoga bermanfaat..khususnya buat saya pribadi… Salam.........</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Kiriman dari seorang sahabat Fanspage ini yang bernama @Selvie Lestasi</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Silahkan dibagikan semoga memberikan manfaat</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
By : <a href="http://aryginanjar.com/" rel="nofollow" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;" target="_blank">aryginanjar.com</a></div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<br /></div>
</div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-37432117107628308082016-01-17T22:21:00.001+07:002016-01-17T22:26:20.653+07:00Inilah Fakta Ilmiah di Balik Waktu Sholat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnH0QOBffyx_nWX4QaGOwLZ9mGhEhBYYj1zw2PaDZGkxwBBHwixxIHMNCVZUFFaPBQigmaHzWDa2YbtaCC27B1Fwc8euRwNPdHuqBz-vgsL8du5hyphenhyphenYf4vubYwkTqV_R39WGEPxwsrKvsBB/s1600/waktu+sholat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnH0QOBffyx_nWX4QaGOwLZ9mGhEhBYYj1zw2PaDZGkxwBBHwixxIHMNCVZUFFaPBQigmaHzWDa2YbtaCC27B1Fwc8euRwNPdHuqBz-vgsL8du5hyphenhyphenYf4vubYwkTqV_R39WGEPxwsrKvsBB/s400/waktu+sholat.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; color: #666666; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.08px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="line-height: 16.08px;"><br /></span>
<span style="line-height: 16.08px;">Shalat adalah suatu kewajiban dari Allah atas setiap orang mukmin. Dimana Allah memerintahkannya dalam sejumlah firman-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an. Firman Allah :</span></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #666666; display: inline; font-family: helvetica, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 16.08px;">
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Dalam ayat lain Allah berfirman,<br />
<br />
“Peliharalah segala shalat dan (peliharalah) shalat wustha.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Rasulullah menjadikan shalat sebagai tiang kedua dari tiang-tiang bangunan Islam yang lima, seraya berkata,</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
“Islam didirikan di atas lima tiang, yaitu: bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang berhak di ibadahi selain Allah dan sesengguhnya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadah haji ke Baitullah serta berpuasa dibulan Ramadhan.”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Shalat fardhu ada lima: zhuhur, ashar, maghrib, ‘isya, dan subuh. Sebagaimana yang dijelaskan dalam riwayat berikut ini:</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Dari Anas bin Malik ia berkata, “Telah difardhukan atas Nabi pada malam Isra’ shalat sebanyak lima puluh (waktu), kemudian dikurangi hingga menjadi lima waktu. Kemudian, Beliau di seru: “Ya, Muhammad, sesungguhnya ketetapan disisi-KU tidak bisa diubah. Dan untukmu shalat lima (waktu) ini sama dengan lima puluh (waktu).”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Dari Thalhah bin Ubaidillah bahwa ada seorang Arab Badwi datang kepada Rasulullah dengan rambut yang tidak tersisir seraya berkata, Ya, Rasulullah beritahukan kepadaku shalat yang Allah fardhukan kepadaku!” jawab Beliau: “Shalat yang lima (waktu) kecuali kalau engkau mau shalat tathawwu (shalat sunnah).”</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Dibalik wajibnya melaksanakan Shalat Fardhu, ternyata dari waktu sholat yang 5 waktu itu terkandung banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dilihat dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu sholat, salah satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan/perpindahan waktu sholat.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Setiap perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<b>WAKTU SUBUH</b><br />
<br />
Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<b>WAKTU ZUHUR</b><br />
<br />
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<b>WAKTU ASHAR</b><br />
<br />
Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<b>WAKTU MAGHRIB</b><br />
<br />
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<b>WAKTU ISYA</b><br />
<br />
Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak), kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus(hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Demikianlah ringkas hubungan antara waktu shalat dengan warna alam. Manusia sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah SWT sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Inilah hakikat mengapa Allah SWT yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA. Sebagai Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNYA amat sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
Semoga informasi ini dapat menambah semangat kita untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya , dan bersegera ke mesjid bagi laki-laki.</div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
<span style="line-height: 16.08px;">Jangan lupa setelah baca di BAGIKAN, semakin banyak yg mem*BAGIKAN* semakin banyak yang baca dan semakin b</span><span class="text_exposed_show" style="display: inline; line-height: 16.08px;">anyak pula manfaat nya....</span></div>
<div style="margin-bottom: 1em; margin-top: 1em;">
(dirangkum dari berbagai sumber)</div>
</div>
Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8148000357160170814.post-56598329708978091362016-01-16T18:50:00.001+07:002016-01-16T18:53:22.932+07:00Protes Sang Presiden Pada Imam Sholat<p dir="ltr">Ada seorang Presiden di suatu negara muslim shalat di suatu masjid. Saat itu imamnya membaca surat yang lumayan panjang setelah membaca surat Al-Fatihah.</p>
<p dir="ltr">Selesai shalat, sang Presiden pun menegur sang imam. Ia mengatakan kepada sang imam: “Kalau ngimami shalat, bacaan setelah surat Al-Fatihah-nya jangan panjang-panjang, cukup satu ayat saja”.</p>
<p dir="ltr">Besoknya, selagi sang imam ngimami shalat maghrib, sang Presiden ikut shalat berjama’ah. Maka sang imam pun setelah membaca surat Al-Fatihah, hanya membaca satu ayat saja.</p>
<p dir="ltr">Namun, satu ayat yang dipilihnya adalah:</p>
<p dir="ltr">{ ﻭَﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّﺎ ﺃَﻃَﻌْﻨَﺎ ﺳَﺎﺩَﺗَﻨَﺎ ﻭَﻛُﺒَﺮَﺍﺀﻧَﺎ ﻓَﺄَﺿَﻠُّﻮﻧَﺎ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴﻠَﺎ { ‏[ ﺍﻷﺣﺰﺍﺏ : 67 ]</p>
<p dir="rtl">Dan mereka berkata: “Ya Rabb Kami, sesungguhnya kami telah menta’ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Itu di raka’at pertama.</p>
<p dir="ltr">Pada raka’at kedua, setelah membaca surat Al-Fatihah, imam membaca:</p>
<p dir="ltr">{ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁﺗِﻬِﻢْ ﺿِﻌْﻔَﻴْﻦِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَﺬَﺍﺏِ ﻭَﺍﻟْﻌَﻨْﻬُﻢْ ﻟَﻌْﻨﺎً ﻛَﺒِﻴﺮﺍً { ‏[ ﺍﻷﺣﺰﺍﺏ : 68 ]</p>
<p dir="rtl">Ya Rabb kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar”.</p>
<p dir="ltr">Maka, selesai shalat Maghrib, sang Presiden berkata kepada sang imam:<br>
“Pada shalat-shalat berikutnya, silahkan panjangkan bacaan setelah surat Al-Fatihah sesukamu, silahkan juga baca surat dan ayat mana saja sesukamu, TETAPI JANGAN KAMU ULANGI LAGI BACAAN DUA AYAT SURAT TADI”!!!</p>
<p dir="ltr">Sumber : musyafa.com</p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu_cDUupaVjJ2-JRt6xwAF4AQHPD6m_WkibXGlY1i7z5FwJ2I_9W21cvurrNFcIutzv1XCvnbDTob6JvODO_nAjMvaHgl_rTwxSo-o5WLRY27kcfTC03oQKcuVHNqfUZV95bffGEjQhMgr/s1600/solat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu_cDUupaVjJ2-JRt6xwAF4AQHPD6m_WkibXGlY1i7z5FwJ2I_9W21cvurrNFcIutzv1XCvnbDTob6JvODO_nAjMvaHgl_rTwxSo-o5WLRY27kcfTC03oQKcuVHNqfUZV95bffGEjQhMgr/s640/solat.jpg"> </a> </div>Abu Pashahttp://www.blogger.com/profile/17642400586546949217noreply@blogger.com0Kebomas, Kebomas-7.1784577 112.62339